Menuju konten utama
Berita Vaksin Corona

Tindakan yang Perlu Dilakukan Sebelum dan Sesudah Divaksin COVID-19

Tindakan pencegahan yang perlu dilakukan sebelum dan sesudah divaksinasi COVID-19.

Tindakan yang Perlu Dilakukan Sebelum dan Sesudah Divaksin COVID-19
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada lansia di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/3/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

tirto.id - Tahap kedua program vaksin di Indonesia, sudah banyak orang yang jauh lebih antusias dan bersemangat untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.

Laman resmi covid19.go.id melaporkan, berdasarkan data per 8 Maret 2021, sebanyak 3.098.025 orang telah divaksinasi COVID-19 tahap pertama, dan tahap kedua telah dilakukan pada 1.158.432 orang.

Saat ini, banyak pula orang yang masih mendaftarkan diri untuk mendapatkan hal yang sama, yakni divaksin Corona.

Meski vaksin bisa membuat orang lebih tenang dan bernapas dengan lega, di balik itu ada pula efek samping yang bisa didapatkan oleh sebagian orang.

Tindakan Pencegahan Sebelum & Sesudah Divaksin

Karena itu, untuk mengurangi rangkaian penyakit yang ada, berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin COVID-19 seperti dilansir laman Times of India:

1. Berkonsultasi dengan Dokter

Tidak ada atau kecil kemungkinan bahaya vaksinasi jika usia Anda masih muda dan sehat.

Namun, bagi yang telah berusia di atas 45 tahun dan seseorang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, serta memiliki penyakit penyerta seperti kanker, hipertensi, diabetes, atau penyakit ginjal, penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan menanyakan apakah aman atau tidak menggunakan suntikan vaksin.

Seperti dikutip situs Kementerian Kesehatan (kemkes), kelompok berisiko tinggi khususnya kanker juga membutuhkan vaksin COVID-19 untuk membentuk kekebalan tubuh. Namun, pemberian vaksin tidak boleh sembarangan, harus di bawah pengawasan medis.

2. Sebelum divaksin, dapatkan izin untuk obat-obatan yang Anda minum

Selain berkonsultasi dengan dokter, harus pula mendapatkan izin untuk obat-obatan tertentu yang bisa meningkatkan kemungkinan Anda mengembangkan reaksi alergi.

Meskipun demikian, bagi pasien yang menderita reaksi alergi obat, reaksi alergi terhadap produk farmasi, makanan, atau terapi suntik, maka sebaiknya tunda vaksinasi sebelum memperoleh izin dari tenaga kesehatan yang menangani.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan, makan makanan sehat sebelum mendapatkan suntikan COVID adalah yang paling penting, serta mengikuti saran dokter tentang obat apa saja yang boleh dikonsumsi oleh komorbid atau orang berisiko lainnya.

3. Orang dengan plasma darah atau antibodi monoklonal sebaiknya tidak divaksin

Orang yang terinfeksi virus atau sedang menerima pengobatan COVID-19 dalam bentuk terapi plasma darah atau antibodi monoklonal harus menahan diri untuk tidak divaksin saat ini.

4. Setelah proses vaksinasi, periksakan diri untuk reaksi alergi apa pun

Jika telah mendapatkan vaksinasi, minta diri untuk dimonitor oleh petugas kesehatan dan lihat apakah Anda mengembangkan kemungkinan efek samping atau reaksi merugikan dari vaksin tersebut.

5. Jangan panik walau tahu ada efek samping vaksinasi

Jika seandainya Anda mengalami ketidaknyamanan atau reaksi alergi tertentu, bersamaan dengan rasa sakit, gatal, demam atau kelelahan, jangan panik tapi rileks saja.

Karena ini adalah beberapa cara di mana sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi terhadap vaksin.

6. Tetap gunakan masker dan mempraktikkan jarak sosial

Setelah divaksinasi, Anda harus terus memakai masker setiap saat. Praktikkan jarak sosial dan pertahankan praktik higienis. Cuci tangan Anda dan desinfeksi permukaan yang sering disentuh.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH