Menuju konten utama

Tim Teknis Novel Baswedan Tak Terganggu Kongres AS

Tim Teknis Novel Baswedan tetap fokus pada upaya penegakan hukum sesuai dengan fakta hukum yang ditemukan.

Tim Teknis Novel Baswedan Tak Terganggu Kongres AS
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers pengungkapan kasus tindak pidana terorisme di Divhumas Polri, Jakarta, Selasa (23/7/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/pd.

tirto.id - Polri mengklaim kasus Novel Baswedan yang dibawa ke Kongres Amerika Serikat tidak mengganggu kerja Tim Teknis. Tim berfokus menegakkan hukum.

"Tidak ada kaitannya. Tim teknis tetap fokus pada upaya penegakan hukum sesuai dengan fakta hukum yang ditemukan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2019).

Tim Teknis akan diumumkan pada 1 Agustus nanti, diperkirakan 90 personel polisi terlibat dalam tim tersebut.

"Update terbaru, ada 90 orang yang akan dilibatkan dalam pengungkapan kasus Novel Baswedan," ujar Dedi.

Amnesty International membahas kasus penyerangan Novel Baswedan pada sesi dengar pendapat di Kongres Amerika Serikat, Kamis (25/7/2019) pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 21.00 waktu Indonesia.

Kasus itu menjadi salah satu topik pembahasan pada forum Human Rights in Southeast Asia: A Regional Outlook di Subcommittee On Asia, The Pacific, and Nonproliferation House Foreign Affairs Committee.

Pembahasan ini dilakukan hampir sepekan setelah Tim Pencari Fakta yang dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian merilis hasil investigasi mereka selama enam bulan.

Jauh hari sebelum pembahasan ini, Kongres AS ternyata sudah memberikan perhatian terhadap kasus Novel dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Ini termaktub dalam ringkasan laporan tahun 2018 tentang praktik HAM di Indonesia yang dirilis Maret 2019.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengaku sengaja mengangkat kasus Novel ke Amerika, bahkan juga ke Badan-badan PBB, dengan tiga alasan.

"Isu korupsi adalah isu global yang sangat penting. Kami menilai serangan yang ditujukan terhadap Novel Baswedan sangat memperlihatkan hubungan erat antara isu korupsi dan HAM,” ujar Usman Hamid.

Baca juga artikel terkait KASUS NOVEL BASWEDAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali