Menuju konten utama

Tim SAR Evakuasi Tiga Kantong Jenazah Longsor Bolaang Mongondow

Tim SAR gabungan kembali mengevakuasi tiga kantong jenazah penambang emas yang terkena bencana longsor di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, hari ini.

Tim SAR Evakuasi Tiga Kantong Jenazah Longsor Bolaang Mongondow
Petugas SAR gabungan mengawasi pembuatan jalur evakuasi korban tambang emas ilegal di Desa Bakan, Bolaang Mongondouw, Sulawesi Utara, Jumat (1/3/2019). ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/pd.

tirto.id - Tim SAR gabungan kembali mengevakuasi tiga kantong jenazah korban longsor di lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Selasa (5/3/2019) pagi.

"Pagi hari ini ada tiga potongan jenazah yang dievakuasi," kata Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow Abdul Muin Paputungan di Bolaang Mongondow, Selasa (5/3/2019).

Muin mengatakan, setelah proses evakuasi, ketiga kantong jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kotamobagu untuk diidentifikasi oleh tim "Disaster Victim Identification" (DVI).

Menurutnya, evakuasi menjadi lebih mudah karena tidak lagi menggunakan lubang yang berada di sisi atas.

Saat ini, lubang di bagian atas sudah menyatu dengan lubang yang digali di bagian sisi, dekat pintu utama, yang menjadi akses penambang masuk ke terowongan mengambil batu yang mengandung emas.

Muin menyebutkan, saat ini tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi untuk mencari penambang yang masih tertimbun material longsoran.

Tim SAR memperkirakan puluhan penambang emas masih berada di lubang yang terkena longsor pada Selasa (28/2/2019) pukul 21.10 Wita.

Hingga Jumat (1/3/2019) pukul 12.00 Wita atau hari kelima proses evakuasi, korban meninggal dunia tercatat sebanyak delapan orang, dan 20 orang dinyatakan selamat.

Sementara evakuasi Senin (4/3/2019) sebanyak dua kantong dan hari ini pukul 9.00 Wita sebanyak tiga kantong jenazah kembali dikeluarkan dari lobang tambang.

Seperti diketahui, puluhan orang terjatuh saat menambang emas karena tiang dan papan penyanggah lubang galian tiba-tiba patah akibat kondisi tanah yang labil serta banyaknya lubang galian tambang.

Baca juga artikel terkait TAMBANG EMAS ILEGAL

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Maya Saputri