Menuju konten utama

Tim SAR Belum Temukan 10 Nelayan Hilang di Wakatobi

Tim SAR hingga saat ini belum menemukan 10 nelayan yang dinyatakan di perairan Wakatobi. Padahal, area pencarian pada hari ini difokuskan pada titik koordinat yang biasa dilalui kapal.

Tim SAR Belum Temukan 10 Nelayan Hilang di Wakatobi
Ilustrasi. Petugas SAR Aceh Utara dan anggota TNI melakukan pencarian nelayan hilang di perairan Lhokseumawe, Aceh, Senin (31/10). ANTARA FOTO/Rahmad.

tirto.id - Sepuluh nelayan yang dinyatakan hilang di perairan Wakatobi sejak Kamis (26/1/2017) hingga saat ini belum ditemukan tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Seperti yang dituturkan Hubungan Masyarakat SAR Kendari, Wahyudi, di Kendari, Minggu (29/1/2017), Tim SAR Kendari bersama Tim SAR Ambon saat ini masih terus melakukan pencarian terhadap 10 nelayan hilang yang menggunakan Kapal Motor Nelayan (KMN) Manusela Permai 03.

"Kesepuluh nelayan itu menggunakan KMN Manusela Permai 03 yang merupakan kapal penangkap ikan," kata Wahyudi seperti dikutip Antara.

Menurut dia, SAR Kendari telah melakukan pencarian selama tiga hari, namun belum membuahkan hasil. "Hari ini, tim kami kembali melakulan pencarian sejak pukul 06.30 Wita pagi tadi," katanya.

Disebutkannya, dalam proses pencarian itu Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari melalui Tim Rescue menggunakan RIB (Rigid Inflatable Boat) dan Tim Rescue Pos SAR Baubau menggunakan Kapal RB307, sedangkan Basarnas Ambon memakai KN SAR 235 Abimanyu.

Selain itu, ia mengemukakan, pencarian nelayan tersebut juga melibatkan petugas dari Polres Wakatobi, Polairud Wakatobi, Koramil Binongko, Polsek Binongko, Dinas Perhub Binongko, pihak KMN Manusela Permai dan sejumlah Longboat milik masyarakat setempat.

Wahyudi menyebutkan, area pencarian pada hari ini difokuskan pada titik koordinat yang biasa dilalui kapal.

Baca juga artikel terkait NELAYAN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari