Menuju konten utama

Tim Pemenangan hingga Buzzer Jokowi yang Menjabat Komisaris BUMN

BUMN dianggap sebagai badan usaha milik relawan. Jabatan tersebut dianggap hanya diberikan berdasarkan balas budi atas jasa memenangkan Jokowi.

Tim Pemenangan hingga Buzzer Jokowi yang Menjabat Komisaris BUMN
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL/foc.

tirto.id - Setidaknya terdapat 17 orang yang dulunya relawan pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, kini didapuk menjadi komisaris di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kini ramai kritik, BUMN berubah menjadi badan usaha milik relawan.

Zuhairi Misrawi, mantan anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019, merespons kiritik tersebut.

"No comment, Mas. Tugas saya bekerja, bukan kasih komentar. Sesuai arahan presiden: kerja, kerja, kerja," kata Zuhairi kepada reporter Tirto, Rabu (18/11/2020).

Dua hari yang lalu, Zuhairi ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjabat sebagai Komisaris Independen PT Yodya Karya. Zuhairi ini merupakan direktur Moderate Muslim Society yang gagal melenggang ke DPR saat menjadi Caleg 2014 dari PDI Perjuangan (PDIP). Dia juga pernah menjadi tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014. Saat ini Zuhairi menjadi ketua DPP Baitul Muslimin (Bamusi), sayap organisasi PDIP.

Dosen manejemen dan kebijakan publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Gabriel Lele menganggap, politik balas budi Jokowi ke para pendukungnya ini tindakan yang buruk. Menurutnya, perusahaan pelat merah bisa tak optimal jika para komisarisnya dipilih berdasarkan jasa selama kampanye, bukan kompetensinya.

"Jika disertai kompetensi mungkin tidak jadi masalah, tapi tidak sedikit yang tidak kompeten. Sisi lain, BUMN dijadikan instrumen politik: dipakai untuk kampanye atau dipaksa membiayai aktivitas politik partai," kata Gabriel kepada reporter Tirto, Senin (2/11/2020) sore.

Berikut daftar para relawan resmi maupun buzzer Jokowi di pemilu yang akhirnya mendapatkan posisi strategis di perusahaan BUMN:

1. Ulin Ni'am Yusron

Dia merupakan buzzer Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019, aktif menggalang dukungan melalui sosial media. Pada Mei 2019 lalu, Ulin membuat tuduhan palsu berupa, menyebarkan data pribadi orang yang diduga menyebarkan ancaman akan memenggal leher Jokowi. Ternyata tudingan Ulin tersebut salah dan ia sama sekali tak tersentuh tindakan hukum dari kepolisian.

2. Arya Sinulingga

Saat menjadi direktur pemberitaan MNC Group, Arya ditugaskan Partai Perindo untuk menjadi juru bicara Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Arya kini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir. Dia juga merangkap jabatan sebagai PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

4. Andi Gani Nena Wea

Dia merupakan presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Saat mendekati Pilpres 2014 lalu, Andi --mengklaim sebagai wakil dari elemen buruh-- mendeklarasikan dukungannya terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin. Kemudian pada Pilpres 2019, Andi mendirikan dan menjadi ketua umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi. Ketika Jokowi menjadi presiden, Andi Gani mendapatkan jabatan sebagai presiden komisaris PT Pembangunan Perumahan Tbk.

5. Fadjroel Rachman

Pada 2015 yang lalu, Jokowi menunjuk Fadjroel sebagai Komisaris PT Adhi Karya Tbk. Dia merupakan relawan pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 dan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Selain itu, kini Fadjroel menjabat sebagai juru bicara Presiden Jokowi.

6. Rizal Mallaranggeng

Politikus Partai Golkar ini ditunjuk sebagai komisaris PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sejak Juni 2020. Dia merupakan tim penugasan khusus dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

7. Lukman Edy

Politikus PKB ini sebelumnya menjadi wakil direktur saksi TKN Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Kini ia menjabat sebagai wakil komisaris utama merangkap komisaris independen PT Hutama Karya.

8. Arif Budimanta

Politikus PDIP ini pernah menjadi juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Dia kini menjabat sebagai komisaris PT Bank Mandiri Tbk.

9. Irma Suryani Chaniago

Irma pernah ditugaskan Partai Nasdem untuk menjadi juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Kini ia menjabat sebagai komisaris independen PT Pelindo I, sejak 20 April 2020.

10. Dudy Purwagandhi

Pada Pilpres 2019, Dudy menjadi wakil bendahara III TKN Jokowi-Ma'ruf Amin. Kini dia mendapatkan jabatan sebagai komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

11. Eko Sulistyo

Dia membantu pemenangan Jokowi sejak bertanding di Pilkada Solo 2005. Ketika Jokowi menjadi presiden, Eko diangkat menjadi deputi IV Kantor Staf Presiden. Kini ia menjabat sebagai komisaris PT PLN.

12. Dyah Kartika Rini

Dia membantu pemenangan Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2012 dan Pilpres 2014. Dia pendiri sekaligus koordinator Jokowi Advanced Social Media Volunteers (Jasmev). Dyah mendapatkan jabatan sebagai komisaris Independen PT Jasa Raharja.

13. Kristia Budiarto

Dia merupakan buzzer Jokowi pada Pilpres 2019, aktif menggalang dukungan melalui sosial media. Kini dia menjabat sebagai komisaris PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

14. Dwi Ria Latifa

Dia pernah menjadi anggota komisi III DPR RI dari fraksi PDIP. Pada Pilpres 2019, ia gencar mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Kini dia menjabat seabagai komisaris Bank Rakyat Indonesia (BRI).

15. Mustar Bona Ventura

Dia merupakan pendidi Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), organisasi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Kini dia mendapat jabatan sebagai komisaris PT Dahana.

Baca juga artikel terkait KOMISARIS BUMN atau tulisan lainnya dari Dieqy Hasbi Widhana

tirto.id - Politik
Reporter: Dieqy Hasbi Widhana
Penulis: Dieqy Hasbi Widhana
Editor: Gilang Ramadhan