Menuju konten utama

Tim Juri Umumkan Lima Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2018

Lima pemenang Adinegoro 2018 diumumkan oleh tim juri Anugerah Jurnalistik Adinegoro (AJA) yang akan menerima penghargaan di depan Presiden Jokowi, 9 Februari nanti.

Tim Juri Umumkan Lima Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2018
Penjurian karikatur Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2018. Dari kiri Dolorosa Sinaga, Gatot Ekp Cahyono dan Agus Dermawan T di kantor PWI Pusat, awal Januari lalu. Foto/Dok. HPN.

tirto.id - Tim juri Anugerah Jurnalistik Adinegoro (AJA) mengumumkan lima pemenang Adinegoro 2018 yang akan menerima penghargaan di depan Presiden Jokowi di acara puncak Hari pers Nasional (HPN), 9 Februari di Grand City, Surabaya.

“Pada tahun ini, kategori penulisan berkedalaman (indepth reporting) media cetak, oleh tim juri Marah Sakti Sitegar, DR. Artini, Putut Husodo dinyatakan tidak ada pemenangnya,“ kata Ketua Panitia Tetap Anugerah Adinegoro Rita Sri Hastuti, melalui siaran pers resmi yang diterima Tirto, Selasa (29/1/2019).

Dari enam kategori, kata Rita, kelima pemenang Adinegoro 2018, untuk kategori televisi, radio, karikatur, foto dan siber, siap menerima penghargaan dengan tema “Masyarakat Pers Mengawal Pemilu yang Demokrat dan Bermartabat”.

Kelima kategori tersebut masing-masing: 1) Kategori Televisi bertajuk “Suara Dari Rimba” (Liputan 6 SCTV), 2) Kategori Radio bertajuk “Suara Disabilitas Mental dalam Demokrasi Rasional” (RRI Surabaya), 3) Kategori Karikatur bertajuk “Hantu Pilpres 2019” (Harian Jawa Pos), 4) Kategori Foto bertajuk “Kampanye Damai Jadi Pendidikan Politik” (Harian Kompas), dan 5) Kategori Siber bertajuk “Kejar Kemenangan Agung, Kalah Pun Terhormat” (jayakartanews.com).

Pemenang untuk kategori televisi dengan model features news karya Anton Bachtiar Rifa'i yang berjudul "Suara dari Rimba" ditayangkan Liputan 6 SCTV 13 Desember 2018.

Tim juri AJA Kategori Televisi -- Nurjaman Mochtar, Immas Sunarya, Imam Wahyudi – menilai, karya ini memiliki topik yang menarik dan unik. Ceritanya pendek, tapi berhasil menyampaikan pesannya.

"Kami sangat menghargai keberanian dari produser story ini untuk keluar dari hiruk-pikuk gambar kerumunan orang. Dia mengambil tema pinggiran yang jarang dipikirkan orang,’’ jelas Nurjaman Mochtar, Ketua Dewan Juri Kategori Teleivisi.

Sedangkan pemenang untuk kategori foto dan karikatur karya Dimitrius Wisnu Widiantoro yang diterbitakan di Harian Kompas bertajuk “Kampanye Damai Jadi Pendidikan Politik” dan karikatur yang diterbitkan Harian Jawa Pos 25 Oktober 2018 bertajuk ‘’Hantu Pilpres 2019’’ karya Wahyu Kokkang juga dinilai menarik oleh tim juri.

Para juri foto yang terdiri dari Enny Nuraheni (Ketua Dewan Juri), Tagor Siagian, dan Melly Riana Sari sepakat bahwa foto-foto peserta Anugerah Jurnalistik Adinegoro kali ini lebih berkualitas dalam teknik, human interest, objektif, dan tepat sasaran.

Sedangkan karikatur Wahyu Kokkang "Hantu Plipres 2019", menurut para juri Kategori Jurnalistik Karikatur, Dolorosa Sinaga (Ketua Dewan Juri), Agus Dermawan T, dan Gatot Eko Cahyono, mampu mengekspresikan kekinian yang terjadi di republik ini, yakni ancaman ‘hoaks’. Menyentuh tema, mengingatkan, mengedukasi masyarakat tentang situasi dan kondisi yang sudah meresahkan.

“Menghantui, mengancam dan mencerdaskan khalayak bahwa ancaman ‘hoaks’ tidak main-main. Perlu diwaspadai, bukan diabaikan, karena ada kondisi ini yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,’’ujar Dolorosa.

Baca juga artikel terkait PENGHARGAAN ADINEGORO atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri