tirto.id - Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan menuturkan tiga orang calon haji kloter pertama tertunda keberangkatannya, karena dinyatakan positif COVID-19. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan PCR.
"Data kita paling tidak ada tiga jemaah yang tidak bisa diberangkatkan karena PCR positif," ujar Kapuskes Haji Kemenkes Budi Sylvana dikutip Antara, Sabtu (4/6).
Tiga calon jemaah haji itu berasal dari dua orang pemberangkatan di Jakarta, dan satu di Surabaya. Mereka akan menjalani karantina selama lima hari dan jadwal keberangkatannya digeser ke kloter lain.
"Tiga (calon haji) itu terpisah, kan, yah, Jakarta dua (orang) Surabaya satu (orang), otomatis nomor cadangannya itu yang naik, nomor urut di bawahnya naik," ungkapnya.
Sementara untuk teknis pemberangkatan calon haji yang positif COVID-19, mereka akan diisolasi selama lima hari dan dites PCR ulang pada hari keempat karantina. Apabila telah negatif, jadwal keberangkatan akan dikoordinasikan dengan Kemenag.
"Hari kelimanya kalau negatif bisa diberangkatkan. Yang penting ada pemeriksaan bahwa PCR-nya negatif itu bisa diberangkatkan. Kalau enggak otoritas Saudi akan menolak. Kalau positif tidak akan diberangkatkan," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan, jemaah calon haji kloter pertama akan diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 4 Juni 2022, pukul 06.45 WIB. Kloter pertama terdapat 389 calon haji dari embarkasi Pondok Gede, Jakarta.
Terdiri dari 160 laki-laki dan 229 perempuan yang berasal dari DKI Jakarta.Mereka diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah pada 12.10 waktu Arab Saudi.
"Ini merupakan kloter pertama dari DKI Jakarta yang menggunakan Bandara Soekarno Hatta," ujar Hilman.
Editor: Intan Umbari Prihatin
