Menuju konten utama

The Social Dilemma, Dokumenter Soal Bahaya Kecanduan Media Sosial

The Social Dilemma menunjukkan bagaimana kecanduan media sosial dan dampak buruknya. 

The Social Dilemma, Dokumenter Soal Bahaya Kecanduan Media Sosial
The Social Dilemma. foto/netflix

tirto.id - Film dokumenter The Social Dilemma bisa disaksikan di Netflix sejak 9 September 2020. Film ini mengungkapkan dari dampak kecanduan media sosial, terutama gangguan mental.

Film dokumenter garapan Jeff Orlowski ini, menceritakan tentang bahaya kecanduan media sosial dan dunia maya. Setiap hal yang terjadi di dunia maya tidak secara natural dipandang sebagai sebuah “kecelakaan”, akan tetapi memang karena sudah didesain atau dibuat seperti itu adanya.

The Social Dilemma, menunjukkan tayangan wawancara kepada berbagai desainer platform media sosial, termasuk Facebook, Twitter, dan Instagram. Sebagai desainer platform media sosial yang telah berdampak saat ini, mereka malah khawatir hal ini dapat berpengaruh secara negatif terutama dalam hal kesehatan mental.

Sebagaimana yang dilaporkan dari laman resmi Imdb, film ini telah memperoleh rating sebanyak 7.8/10. Sementara itu, Rotten Tomatoes mencatat film ini memiliki rating sebesar 87 persen dan skor audiens sebanyak 86 persen.

Film The Social Dilemma juga menceritakan bagaimana para orang tua yang khawatir dengan kondisi kesehatan mental anak-anaknya. Hal ini disebabkan karena penggunaan media sosial yang bahkan lebih dari 7 jam per hari.

Menurut Healthline, kesehatan mental dipahami juga dengan kondisi emosional dan psikologis yang stabil. Namun begitu, kondisi yang sebaliknya disebut dengan penyakit mental.

Mental Illness atau penyakit mental dapat mempengaruhi cara orang merasa ataupun bertindak. Penyakit mental dapat dipengaruh oleh berbagai faktor, diantaranya genetika atau keturunan, lingkungan tempat tinggal, kebiasaan sehari-hari, ataupun faktor biologis.

Film dokumentar berdurasi 1 jam 34 menit ini, mengungkapkan fakta dan data terkait bagaimana media sosial dibuat agar dapat membuat seseorang menjadi sangat tergantung dengannya. Hal tersebut membuat pengguna media sosial berpotensi memiliki gejala penyakit mental, termasuk Skizofrenia.

Bahaya Kecanduan Media Sosial

Berikut ini bahaya kecanduan media sosial untuk kesehatan mental:

1. Skizofrenia

Skizofrenia merupakan penyakit atau gangguan mental di mana seseorang akan menafsirkan realita secara tidak normal. Sebagaimana yang dilaporkan dari Mayo Clinic, skizofrenia dapat menyebabkan halusinasi, delusi, hingga perilaku yang tidak teratur dan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari.

Tidak hanya itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan kelumpuhan. Film The Social Dilemma, menceritakan bagaimana kehidupan seorang remaja laki-laki yang akhirnya tidak teratur karena kecanduan media sosial.

Setelah dirinya tenggelam dengan handphone atau gawainya, dia sulit untuk mengalihkan diri ke realita sebenarnya. Tidak seperti biasanya, situasi ini membuatnya dia terlambat bersiap untuk pergi ke sekolah.

2. Depresi

Sebagaimana yang dilansir dari laman resmi World Health Organization (WHO), depresi merupakan gangguan mental yang ditandai dengan adanya kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, harga diri rendah, hingga nafsu makan menurun.

Depresi dapat berdampak serius, pada beberapa kasus penyakit mental ini dapat membuat seseorang bunuh diri. Pada film The Social Dilemma, seorang gadis berusia 11 tahun telah kehilangan kepercayaan dirinya karena merasa tidak cantik.

Hal ini dapat menjadi gejala depresi. Namun begitu, depresi dapat diobati salah satunya dengan cara terapi bicara.

3. Dimensia

Dimensia merupakan penyakit mental yang ditandai dengan adanya gangguan kognitif berupa penurunan kontrol emosional, perilaku sosial, dan motivasi.

Namun begitu, dimensia biasanya disebabkan oleh penyakit dan cedera yang menyerang otak, seperti penyakit alzheimer atau stroke.

Meski pengobatan penyakit dimensia masih dalam tahap uji klinis, tetapi penyakit mental ini, dapat disembuhkan dari pengasuhan dari keluarga melalui dukungan serta perhatian yang diberikan.

Gejala dimensia, pada film The Social Dilemma dialami oleh remaja laki-laki yang tidak memiliki motivasi belajar lagi karena cemas melihat perempuan yang disukainya telah memiliki pacar.

Kecemasan yang berlebih ini membuat dia memiliki motivasi belajar yang rendah. Tidak hanya itu, gejala dimensia lain yang dialaminya adalah perilaku sosial yang berbeda, seperti tidak ingin lagi bergabung dengan tim sepak bola disekolahnya.

4. Gangguan kecemasan umum (GAD)

Adanya GAD membuat seseorang mencemaskan berbagai hal di hidupnya. Penyakit ini telah mempengaruhi sekitar 3 persen penduduk di Amerika Serikat.

Pada film The Social Dilemma, seorang remaja berumur 11 tahun selalu merasa cemas ketika ingin mengunggah fotonya di sosial media. Dirinya selalu menggunakan aplikasi edit foto agar mendapat pujian dari pengikutnya di media sosial.

Baca juga artikel terkait THE SOCIAL DILEMMA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Film
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yantina Debora