Menuju konten utama

Tes Kepribadian: Mengenal Konsep MBTI Hingga Metode Big Five

16 tipe kepribadian dalam tes MBTI: ISTJ (Introversion, Sensing, Thinking, Judging) hingga ENTJ (Extraversion, Intuition, Thinking, Judging)

Tes Kepribadian: Mengenal Konsep MBTI Hingga Metode Big Five
Ilustrasi Tes Kepribadian. foto/istockphoto

tirto.id - Tes kepribadian banyak sekali beredar di dunia maya. Mungkin kita belum pernah mendengar atau mengikuti kuis tersebut, tapi setidaknya kita pernah mendengar atau mengikuti kuis atau tes kepribadian ala Myers dan Briggs, atau yang serng diistilahkan sebagai tes MBTI.

Tes kepribadian yang dikenal dengan nama Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) ini adalah hasil temuan dua perempuan ahli psikologi Amerika Katarine Bryygs dan putrinya Isabel Bryggs Myers yang dikembangkan sejak 1940.

Psikotes ini memang dirancang untuk mengukur prefensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan.

Hasilnya bahkan bisa menjadi rujukan untuk mengukur potensi seseorang tak hanya dalam bidang yang dikuasainya, tapi juga cocok dengan karakter dirinya.

Oleh karena hal ini, tes ini kerap digunakan oleh para profesional untuk perekrutan dan pengembangan diri karyawan.

MBTI meyakini kalau manusia pada dasarnya memiliki karakter-karakter yang serupa. Namun, pembedaannya adalah kadar karakter tersebut di setiap individu. Dari penelitian yang dilakukan Katharine dan Isabel sejak 1917 ini, disimpulkan kalau manusia punya empat sifat karakter dasar yang dimiliki oleh semua orang.

Tes MBTI mengelompokkan orang berdasarkan 16 tipe kepribadian, mulai dari ISTJ (Introversion, Sensing, Thinking, Judging) hingga ENTJ (Extraversion, Intuition, Thinking, Judging).

Berdasarkan kutub-kutub dalam setiap dimensi, MBTI akhirnya merumuskan 16 karakter yang punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Namun, MBTI yakin kalau pengkategorian ini justru bisa memaksimalkan kualitas hidup seseorang karena masing-masing karakter unggul di bidangnya sendiri.

Dalam 16 Jenis Manusia ala MBTI dijelaskan tes MBTI dibagi di antaranya adalah: ENFJ Sang Guru atau The Giver; ENFP Sang Pemenang atau The Inspirer; ENTJ Sang Komandan atau The Executive; ENTP Sang Visionaris atau The Innovator; ISFJ Sang Pengasuh atau The Nurturer, ISFP Sang Penggubah atau The Artist; ISTJ Sang Inspektur atau The Duty Fulfiller; ISTP Sang Perajin atau The Mechanic; ESFJ Sang Pemberi atau The Caregiver; ESFP Sang Penghibur atau The Performer; ESTJ Sang Pemantau atau The Supervisor; ESTP Sang Pekerja atau The Dynamo INFJ Sang Pelindung atau The Councelor); INFP Sang Penyembuh atau The Idealist; INTJ Sang Dalang atau The Mastermind; INTP Sang Perakit atau The Thinker.

Dalam Sulitnya Mencari Tes Kepribadian yang Ilmiah dijelaskan, kuis kepribadian yang memiliki validitas kuat secara ilmiah adalah yang berpijak pada metode Big Five atau Lima Besar dalam tes kepribadian.

Metode Big Five mengukur lima ciri kepribadian dalam skala berkelanjutan. Dilansir dari FiveThirtyEight, lima kelompok sifat itu adalah Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, Neuroticism (disingkat OCEAN).

Dikutip dari Pyschologist World, Openness ditandai dengan kemauan orang untuk mencoba aktivitas baru. Dimensi conscientiousness merujuk pada seberapa jauh kesadaran orang akan tindakan dan perilaku mereka, serta konsekuensi yang menyertainya.

Extraversion merujuk pada kepercayaan diri seseorang di ranah sosial: apakah mereka mudah bergaul, banyak bicara, atau tampak menonjol dalam situasi sosial. Agreeableness mengacu pada semudah apa mereka mudah diajak untuk bekerja sama dan ramah dengan orang-orang di sekelilingnya.

Terakhir, Neuroticism merujuk pada aspek stabilitas emosi seseorang. Mereka yang memiliki skor tinggi pada dimensi kepribadian ini seringkali merupakan orang yang kerap khawatir secara terus menerus. Mereka sering merasa takut dan gelisah, serta terlalu memikirkan masalah-masalah mereka secara berlebihan.

Baca juga artikel terkait PENGEMBANGAN DIRI atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH