Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Tes Acak Sejak 16 Mei, Polda Metro Temukan 596 Pemudik Positif

Hingga hari kesembilan usai Idulfitri atau sejak 16 Mei, Polda Metro Jaya temukan 596 pemudik yang positif COVID-19 saat tes acak.

Petugas mendata pemudik sebelum mengikuti tes cepat antigen setibanya di Terminal Bus Kalideres, Jakarta, Senin (17/5/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

tirto.id - Polda Metro Jaya melaksanakan tes kesehatan terhadap 92 ribu pemudik yang hendak masuk ke wilayah hukum Polda Metro Jaya. Hingga hari kesembilan usai Idulfitri atau sejak 16 Mei, masih ada pemudik yang positif COVID-19.

"Ada 596 (pemudik) positif. Kami temukan di pos penyekatan maupun (hasil tes) antigen oleh Bhabinkamtibmas dan Kapolsek di polsek," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021).

Dia khawatir jika satu pemudik luput diperiksa, maka dapat menularkan ke masyarakat lain.

Bila 596 orang itu telat teridentifikasi dan lolos dari tiga pos penyekatan, maka dikhawatirkan jumlah pemudik positif Corona mencapai 1.788 orang. Berdasar perhitungan petugas, ada 1,5 pemudik meninggalkan Jakarta dan sekitarnya. Maka Yusri mengimbau agar para pemudik mau melakukan tes antigen.

"Maka Operasi Ketupat akan dilanjutkan sampai 31 Mei. Kami masih menghitung warga, apakah sudah pulang semua, bagaimana datanya (dihimpun) di RT," ucap dia.

Saat ini peran 3 Pilar (Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan jajaran RT), sangat diperlukan untuk mendata warga setempat, kata Yusri.

Untuk memudahkan identifikasi, 3 Pilar akan menempelkan stiker di kediaman warga tersebut. "Warganya belum pulang (mudik, akan ditempel stiker) ada warna putih. Yang sudah kembali, ada (stiker) warna kuning dan wajib tes swab antigen. Kalau negatif, (akan) dikasih (stiker) warna hijau, kalau positif diberikan stiker warna merah," jelas Yusri.

Pemudik dari Sumatera, Jawa, dan Bali, yang hendak menuju Jabodetabek menjadi sasaran program tes acak dan tes wajib kesehatan COVID-19. Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan sekitar 1,5 juta pemudik keluar Jakarta pada saat larangan mudik berlaku. Sekitar 440 ribu orang menuju Sumatera, dan selebihnya ke Jawa.

Guna mengurangi penyebaran virus COVID-19 di periode arus balik, maka pemerintah menerapkan dua jenis metode pemeriksaan tes acak (random) dan tes wajib (mandatory).

"Random-Test diterapkan untuk perjalanan dari beberapa provinsi di Pulau Jawa menuju Jakarta, sedangkan Mandatory-Check untuk perjalanan dari Sumatera menuju ke Jawa dan Jakarta, yang diberlakukan mulai 15 Mei 2021," kata Airlangga, Sabtu (15/5).

Baca juga artikel terkait ARUS BALIK 2021 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz