Menuju konten utama
Forum Agama G20 atau R20

Temui Jokowi, Gus Yahya Bahas Formula Baru Perdamaian Dunia

Gus Yahya menghadap Jokowi dalam rangka menemukan formula baru dalam memperkuat hubungan internasional.

Temui Jokowi, Gus Yahya Bahas Formula Baru Perdamaian Dunia
Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf. FOTO/NU Online/Suwitno

tirto.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2023). Dalam pertemuan tersebut, pria yang karib disapa Gus Yahya itu mengaku menyampaikan sejumlah hal.

Salah satunya, Gus Yahya melaporkan hasil kegiatan 1 abad NU dan kegiatan R-20 yang berjalan baik. “Sekaligus memastikan rencana tindaklanjut dari hasil forum R20, yang menjadi bagian dari serangkaian 1 Abad NU,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya berharap agar hasil kegiatan 1 abad NU maupun R20 bisa menjadi landasan untuk menjadi titik utama kegiatan di tingkat internasional.

Gus Yahya menjelaskan, dari rangkaian 1 Abad NU, terutama R20, memiliki fokus yang mengarah pada perdamaian internasional. Oleh karena itu, Gus Yahya menghadap Presiden Jokowi dalam rangka mengurai dan menemukan formula baru dalam memperkuat hubungan internasional agar menemukan titik terang dan solusi dari berbagai permasalahan global yang ada.

“Upaya perdamaian internasional yang dilandaskan pada penguatan internasional multilateralisme agar pemecahan masalah dari berbagai konflik yang masih ada ini dibingkai dalam asumsi kepentingan bersama bagi semua pihak,” jelasnya.

Tak hanya itu, Gus Yahya juga berharap landasan penguatan internasional multilateral ini dapat didiskusikan oleh platform-platform internasional di bawah PBB hingga FIFA.

“Mesti didiskusikan, di bawah platform internasional dan multilateral, seperti PBB, khususnya. Tapi bukan hanya PBB organisasi lain juga, termasuk FIFA,” ujarnya.

Hubungan dengan berbagai platform ini, menurutnya, harus diperkuat dengan konsistensi dan pemahaman mendalam terkait norma-norma yang berlaku, sehingga nantinya Indonesia mendapatkan posisi moral dengan mengartikulasikan dorongan desakan dari berbagai masalah.

“Intinya, memberi paham bahwa permasalah global ini adalah kepentingan bersama bukan hanya Indonesia atau parsial tentu saja, tapi kepentingan universal,” tutur dia.

Lebih lanjut, ia mengabarkan bahwa aspirasi PBNU disambut baik oleh Presiden Jokowi, dengan memberikan dukungan penuh untuk eksekusinya.

“Presiden menyambut baik semua aspirasi dari kami, insyaallah ke depan lancar. Kemarin kami sudah memuat hubungan kerja sama hampir dengan semua kementerian mudah-mudahan eksekusinya berjalan dengan lancar,” jelas Gus Yahya.

Baca juga artikel terkait NAHDLATUL ULAMA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz