Menuju konten utama

Temuan Balon Udara Dikhawatirkan Ganggu Penerbangan di Yogya

Balon udara tersebut diyakini tidak dari wilayah Pleret, Bantul, dan sekitarnya, sebab tidak ada tradisi menyalakan balon udara di Pleret saat perayaan Lebaran.

Temuan Balon Udara Dikhawatirkan Ganggu Penerbangan di Yogya
Petugas menunjukkan temuan balon udara di kantor Pentak Landasan Udara (Lanud) Adisutjipto, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (4/7). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

tirto.id - Balon udara baru-baru ini ditemukan di pekarangan rumah warga Dusun Kedungrejo, Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret. Namun, kepolisian Sektor Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum dapat memastikan dari mana asal balon udara itu.

Kepala Polsek Pleret AKP Sumanto di Bantul, Rabu, mengatakan hingga saat ini belum dapat memastikan dari mana balon udara berukuran besar yang ditemukan warga Kedungrejo Wonolelo pada Selasa (4/7/2017) sekitar pukul 17.30 WIB.

Namun demikian, kata dia, pihaknya meyakini asal balon udara tersebut tidak dari wilayah Pleret dan sekitarnya, sebab tidak ada tradisi menyalakan balon udara di Pleret saat perayaan Lebaran, sehingga perkiraannya berasal dari luar DIY.

"Tetapi ini perlu diwaspadai, karena temuan ini baru pertama di wilayah Bantul. Karena bisa mengganggu terutama penerbangan," katanya yang juga membenarkan beberapa waktu lalu balon udara juga ditemukan di wilayah DIY.

Dikutip dari Antara, Kapolsek menuturkan, balon udara berukuran besar memang menjadi permasalahan serius, sebab baru-baru ini pihak Lanud Adisutjipto merilis temuan balon udara yang disebut-sebut mengganggu para pilot saat menerbangkan pesawat di udara.

Balon udara yang ditemukan tersebut memang berukuran besar dengan diameter rangka satu meter, lebar empat meter dan panjang empat meter. Kemudian rangka terbuat dari bambu yang dililit dengan plastik bening sebagai badan balon.

Untuk menghubungkan antara plastik satu dengan lain digunakan selotip warna coklat, sedangkan tempat sumbunya dibuat dari kawat. "Perkiraan bahan bakarnya api, terlihat dari plastik yang menghitam terkena asap," kata Kapolsek Pleret.

Sebagai informasi, Dukuh Kedungrejo Sugiyono mengatakan, pada Selasa (4/7/2017) sekitar pukul 17.30 WIB salah satu warganya Winardi Harjo (66) melaporkan ada balon udara jatuh dan tergeletak di pekarangan rumahnya.

Warga tersebut panik karena baru pertama kali melihat balon udara dengan ukuran sebesar itu, dan kemudian balon tersebut dibawa ke rumah Kepala Dukuh. "Langsung lapor ke FPRB (Forum Penananggulangan Risiko Bencana) dan Bhabin," katanya menjelaskan.

Sugiyono mengatakan, setelah penemuan balon udara dilaporkan, Bhabinkamtibmas Desa Wonolelo langsung mendatangi rumahnya untuk mengecek temuan tersebut dan menyarankan untuk menyimpan balon udara.

"Dari bhabinkamtibmas menyarankan agar disimpan dan tidak diumumkan kepada warga lain. Khawatir dilihat anak-anak dan ditiru, kan bahaya," katanya.

Ia mengatakan, sebab di Pedukuhan Kedungrejo terdapat jaringan sutet atau jalur aliran listrik yang berbahaya jika terkena api ataupun gas untuk menerbangkan balon udara itu. Selain itu balon udara dapat berbahaya jika jatuh di rumah warga.

Baca juga artikel terkait PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari