Menuju konten utama

Tema HUT PGRI ke-77 yang Diperingati Bersama HGN 25 November

Tema HUT PGRI ke-77 tahun 2022 yang diperingati bersama Hari Guru Nasional.

Tema HUT PGRI ke-77 yang Diperingati Bersama HGN 25 November
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2020, Senin (30/11). foto/Antaranews Kalsel/Humas Tanah Laut.

tirto.id - Kepanjangan PGRI adalah Persaturan Guru Republik Indonesia. PGRI merayakan hari ulang tahun pada 25 November 2022, bersamaan dengan Hari Guru Nasional (HGN).

Dua peringatan penting ini tak sama, meski berkaitan. Setiap tahun, PGRI juga membuat tema sendiri untuk memperingati hari ulang tahunnya.

Tema HUT PGRI 2022 adalah: "Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan: Indonesia Kuat, Indonesia Maju". Sedangkan tema untuk HGN 2022 adalah "Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar"

Logo HUT Ke-77 PGRI dan HGN 2022 silakan unduh melalui pranala: http://s.id/LogoHutKe77PGRI.

Sejarah PGRI dan Hari Guru Nasional 2022

Cikal bakal PGRI adalah organisasi perjuangan guru-guru pada zaman Belanda yang berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.

Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Sejalan dengan keadaan itu maka di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh, mendorong para guru memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan.

Persaturan guru terdiri dari guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk NKRI. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Para guru serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan:

  1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
  2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
  3. Membela hak dan nasib buruh umumnya,guru pada khususnya.
Untuk itulah , sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional , dan diperingati setiap tahun.

Selamat Hari Guru!

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom