Menuju konten utama

Teknologi Mengubah Perayaan Imlek di Cina

Tradisi memasak makanan di rumah saat Malam Tahun Baru Imlek di Cina mulai berubah seiring perkembangan teknologi.

Teknologi Mengubah Perayaan Imlek di Cina
Ilustrasi Imlek. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

tirto.id - Perkembangan teknologi yang pesat di Cina dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah cara warga setempat merayakan Hari Raya Imlek 2019 atau Tahun Baru Cina 2570.

Dikutip dari SCMP, Selasa (5/2/2019), salah satu tradisi Imlek seperti memasak "makanan besar" mulai ditinggalkan warga Cina seiring pesatnya pertumbuhan restoran dan pesan antar makanan.

Tiffany Chen yang tinggal di Beijing lazimnya akan pulang kampung ke Hefei untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Keluarganya bakal merayakan Imlek dengan memasak "makanan besar" di Malam Tahun Baru Imlek. Namun beberapa tahun terakhir tradisi itu mulai pudar.

Kini, ia bahkan tak pulang kampung. Ibunya yang memilih bertandang ke Beijing untuk merayakan Imlek bersamanya.

Mereka tak lagi memasak makanan tetapi mulai mencari restoran terbaik untuk makan malam bersama.

Memesan makanan siap saji mulai menjadi tradisi baru warga Cina saat Imlek. Hal itu tak lepas dari anggapan bahwa memasak makanan adalah tugas yang "memuakkan" karena harus berurusan dengan minyak dan asap.

Tak hanya keluarga Chen, sebagian besar keluarga di Beijing ternyata melakukan hal serupa.

Banyaknya keluarga yang merayakan Malam Tahun Baru Imlek di restoran membuat sejumlah tempat makan penuh dan tak bisa direservasi.

Chen kemudian memilih untuk memesan online makanan melalui aplikasi Eleme.

Padahal bagi orang-orang Tionghoa, sebuah meja besar yang dipenuhi makanan di rumah saat malam Tahun Baru Imlek adalah apa yang dimaksud dengan reuni keluarga.

Namun, saat ini semakin banyak keluarga yang makan malam tahun baru di hotel.

Dikutip dari China.org.cn, di Shanghai, salah satu kota terbesar di Cina, diperkirakan mencapai 100.000 penduduk makan malam di hotel saat Imlek.

Jiaozi atau yang disebut kalkun oleh masyarakat Barat pada malam Natal sudah jarang dibuat di rumah-rumah. Warga Cina kini lebih memilih memesan Jiaozi melalui aplikasi.

Huo Shaojie, seorang manajer di perusahaan Ruida Instant Food, mengatakan kepada Beijing Evening News bahwa Jiaozi beku mereka laris manis selama Imlek.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA IMLEK atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH