Menuju konten utama

Tekan Harga Beras, Perpadi Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan

Perpadi berharap pemerintah melakukan operasi pasar dan pengawasan yang ketat. Hal itu  diklaim mampu mengendalikan harga beras secara efisien.

Tekan Harga Beras, Perpadi Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan
Pedagang mengemas beras jualannya di pasar tradisional di Kota Kupang, NTT, Kamis (19/1/2023). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/YU

tirto.id - Harga beras saat ini terus naik. Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) menilai kebijakan pemerintah melakukan impor tidak berpengaruh signifikan untuk permasalahan beras di tanah air.

Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso berharap pemerintah melakukan operasi pasar dan pengawasan yang ketat. Dia menilai hal itu mampu mengendalikan harga beras.

“Saya mendapat laporan bahwa sortiran beras di Cipinang itu belum dilakukan pengawasan yang ketat. Makanya, saya minta pemerintah ketika melakukan operasi pasar, pengawasan juga harus ditingkatkan. Agar, harga beras saat ini tidak melonjak naik dan dapat dikendalikan dengan baik,” kata Sutarto saat dihubungi Tirto, Rabu (1/2/2023).

Lebih lanjut, dia memantau pada awal Januari lalu, operasi pasar sempat terhenti selama dua minggu. Akibatnya harga beras terus meroket.

Sementara itu, dia juga berharap pemerintah melakukan pelepasan harga beras ke pasar. Dia menilai harga beras yang dilepas ke pasar saat ini bisa menyesuaikan dan harganya akan jauh lebih murah tentunya dengan diiringi pengawasan yang ketat.

"Solusinya yaitu dilepas, kalau perlu beras yang diimpor itu bukan setelah di impor selesai, tidak. Setelah impor harusnya beras tersebut dilepas kalau memang cadangan (beras) yang lama sudah habis,” pungkasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menegaskan, pemerintah akan mengambil langkah untuk menekan harga beras. Dia mengakui salah satu upaya yang dilakukan adalah membanjiri stok di lapangan.

“Mudah-mudahan KaBulog dan kita semua akan membanjiri dengan stok yang ada, dengan demikian mudah-mudahan dalam waktu dekat ini harga sudah bisa kembali turun. Teknisnya agar cepat mengguyur pasar itu nanti Pak Buwas dan Pak Arif sampaikan,” kata Zulkifli di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengaku, Jokowi meminta mereka untuk menstabilkan harga beras. Ia sebut pemerintah akan menyalurkan sekitar 300 ribu ton beras Bulog. Kemudian pemerintah akan menambahkan stok beras dari 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton di Pasar Induk Cipinang. Selain itu, mereka juga melihat Februari-Maret mendatang akan masuk panen.

“Saya juga sudah menugaskan Bulog untuk menyerap 2,4 juta ton tahun ini sehingga ini gudang memang harus dikosongkan. Jadi nanti Bulog akan mengosongkan untuk operasi pasar sebulan terakhir ini dan new crop 2,4 juta ton. 70% dipanen pertama sisanya di akhir tahun," kata Arief di Jakarta.

Kepala Badan Logistik Nasional (Bulog) Budi Waseso juga memastikan pemerintah mulai melakukan operasi pasar. Ia menurunkan beras impor kualitas premium dengan harga Rp8.300,- per kilogram. Ia pun memastikan stok cadangan beras pemerintah cukup.

“CBP yang sudah siap tadi yang sudah siap kita edarkan 315 ribu ton. Itu yang akan segera kita turunkan untuk operasi pasar. Tapi kita masih punya cadangan impor, nah itu juga akan kita turunkan semua, kita habiskan untuk operasi pasar Januari, Februari sampai nanti Maret,” kata Buwas, Selasa (31/1/2023).

Baca juga artikel terkait KENAIKAN HARGA BERAS atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin