Menuju konten utama

Tarif Tol Trans Jawa Mahal, Jasa Marga: Jangan Cuma Mikirin Ongkos

Eka menjelaskan, tol Trans Jawa mampu memangkas waktu perjalanan sehingga potensi pendapatan bisa menjadi dua kali lipat.

Tarif Tol Trans Jawa Mahal, Jasa Marga: Jangan Cuma Mikirin Ongkos
Mobil melintas di jalan tol Jombang-Mojokerto (JOMO) Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (21/1/2019). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/hp.

tirto.id - Head of Corporate Finance PT Jasa Marga (Persero) Tbk Eka Setya Adrianto tak mau ambil pusing soal keluhan para pengusaha logistik soal tarif tol Trans Jawa yang dinilai terlalu mahal. Menurutnya, penentuan tarif batas tersebut telah didasarkan pada kajian yang matang.

Termasuk, kata dia, kemampuan konsumen membayar hingga keseimbangan harga antara pengguna jalan dengan pengembalian modal yang diperoleh investor.

"Kalau mereka merasa mahal, (silakan) lewat luar. Kalau merasa advantage [untung] lewat dalam," ujarnya saat ditemui di Menara BCA, Jakarta Pusat, Kamis (7/1/2019).

Menurut Eka, tol Trans Jawa mampu memangkas waktu perjalanan sehingga potensi pendapatan bisa menjadi dua kali lipat. Dengan demikian, kendaraan yang mengantar barang bisa bolak balik hanya dalam waktu satu hari dan menyeimbangkan ongkos yang dikeluarkan.

"Mungkin dia bayar tarif tapi kalau dapat revenue 2 kali lipat karena bisa bolak balik lebih cepat harusnya bisa di-balancing cost-nya. Jadi kalau hidup itu jangan dipikirin reduce cost terus tapi how to increase the revenue and then net income-nya naik," tuturnya.

Meski demikian, Eka menyampaikan bahwa tarif jalan tol bakal diturunkan asal ada insentif dari pemerintah agar Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tidak merugi. "Harus ada insentifnya, agar return-nya (pengembalian modal) terjaga. Jadi win-win lah. Kalau deal itu, agar sama sama senang," imbuhnya.

Sebab penentuan tarif oleh Jasa Marga sudah memperhitungkan biaya investasi yang dikeluarkan untuk mendapatkan konsesi atau hak kelola tol. Semakin panjang konsesi yang diberikan, kata dia, tarif tol yang dibebankan kepada pengguna jalan dapat ditekan agar makin terjangkau.

"Misal akhirnya konsesi kita diperpanjang. Tapi kalau konsesi itu kan dipotong terus. Masa mau konsesinya diperpanjang, mau berapa lama, masa mau 100 tahun konsesinya?" Jelas Eka.

Baca juga artikel terkait TOL TRANS JAWA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto