Menuju konten utama

Target Ekspor Mobil Akan Ditingkatkan 10% Pada 2017

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan target volume ekspor mobil naik 10 persen pada tahun depan dibandingkan tahun ini yang mencapai 200 ribu unit.

Target Ekspor Mobil Akan Ditingkatkan 10% Pada 2017
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kiri) pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (11/8). ANTARA FOTO/Saptono/Spt/16

tirto.id - Target ekspor industri otomotif di Indonesia akan ditingkatkan hingga 10 persen pada tahun depan, potensi ini didorong oleh kebijakan pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk memproduksi kendaraan global.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

“Saya optimistis karena pemerintah bersama pelaku industri otomotif di dalam negeri bertekad mewujudkan Indonesia menjadi basis produksi industri kendaraan bermotor serta komponennya di ASEAN bahkan dunia,” tegas Airlangga.

Di sisi lain, irlangga meminta kepada para pelaku industri otomotif nasional lebih memperdalam struktur industrinya melalui peningkatan kemampuan industri komponen.

“Potensi pasar dalam negeri yang terus berkembang menjadi pendorong bagi pelaku usaha untuk makin mengembangkan produknya sehingga menumbuhkan industri komponen guna memperdalam struktur industri otomotif nasional,” paparnya.

Lebih jauh, Airlangga memastikan, pihaknya aktif memacu daya saing industri otomotif nasional melalui peningkatan kemampuan SDM dan manajemen industri serta peningkatan penguasaan teknologi dan R&D industriotomotif.

“Keberadaan industri otomotif dipandang sebagai salah satu sektor yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Dalam upaya mendongkrak pasar ekspor, Airlangga mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina terkait pembahasan tentang peningkatan standar emisi dari Euro2 ke Euro4.

“Kami minta supaya Pertamina sudah bisa menyiapkan (suplai bahan bakar yang mendukung standar emisi tinggi) dengan target tahun 2019 atau 2020. Saat ini Pertamina sudah menyiapkan kilang,” ungkap Airlangga.

Kementerian Perindustrian sendiri, serius mengkaji tentang pemberlakuan standar Euro4, karena selain bermanfaat dari sisi lingkungan, juga berdampak ke industri.

“Pelaku industri otomotif di dalam negeri agar memprioritaskan produksi kendaraan yang ramah lingkungan sehingga memenuhi standar emisi kendaraan Euro4. Kami juga tengah menyiapkan roadmap-nya karena penerapan Euro4 itu bagus dampaknya terhadap lingkungan," tuturnya.

Solusi lainnya untuk meningkatkan ekspor, para prinsipal perlu memperbanyak produksi kendaraan yang diminati pasar global saat ini seperti tipe sedan dan SUV.

“Selama ini di Indonesia lebih banyak memproduksi model MPV,” tambah Airlangga.

Baca juga artikel terkait GIIAS 2016

tirto.id - Otomotif
Sumber: Antara
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini

Artikel Terkait