Menuju konten utama

Tantangan Industri Otomotif Makin Berat Karena Milenial, Ada Apa?

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai tantangan sektor otomotif di Indonesia ke depan makin berat, meski rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia masih rendah ketimbang negara-negara tetangga. 

Tantangan Industri Otomotif Makin Berat Karena Milenial, Ada Apa?
Deretan mobil baru siap ekspor terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Senin (18/3/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id -

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai tantangan sektor otomotif di Indonesia ke depan makin berat, meski rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia masih rendah ketimbang negara-negara tetangga.

Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan masyarakat Indonesia terutama generasi milenial belakangan ini kurang berminat untuk membeli mobil. Menurutnya, jasa ride sharing lebih menarik bagi milenial.

"Kalau di Indonesia milenial diwakili di kota-kota besar, rata-rata misalnya, DKI ini hanya terkecil saja, namun DKI pun jumlah mobil sudah menurun. Ada indikasi bahwa para milenial ini tidak mau beli mobil, karena mau pakai ride sharing saja," jelas Kukuh di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Kondisi tersebut pada akhirnya berimbas terhadap penjualan mobil di pasar domestik. Hingga Oktober 2019, Gaikindo mencatat penjualan domestik Indonesia anjlok 11 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menjelaskan pasar untuk industri otomotif sebenarnya masih terbuka mengingat rasio jumlah penduduk dan kepemilikan kendaraan masih kecil.

"Kebutuhan mobil di Indonesia itu per 1.000 orang baru punya 87 kendaraan. Kalau dibandingkan dengan Malaysia, itu per 1.000 orang sudah memiliki 439 kendaraan. Thailand 228 kendaraan per 1.000 orang," terang dia.
Pasar otomotif juga seharusnya prospektif mengingat pendapatan per kapita Indonesia terus meningkat. Melihat data tersebut, Indonesia masih menjadi pasar yang bagus untuk industri otomotif, terutama kendaraan roda empat.

"GDP per kapita sudah masuk dari 4 ribu ke 5 ribu. Itu permintaan kendaraan akan meningkat pesat. Jadi seumpamanya rasio kendaraan baru 87, naik menjadi 90, ada tiga tambahan per seribu penduduk. Itu kita sudah memunculkan lebih dari 700 ribu unit kendaraan untuk mengisi pasar. Jadi ini sebuah market yang luar biasa," kata Putu.

Baca juga artikel terkait PASAR OTOMOTIF atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Ringkang Gumiwang