Menuju konten utama

Tangkuban Perahu Erupsi, Status Gunung Masih Level I dan Dievaluasi

BNPB menyatakan status Tangkuban Parahu yang saat ini masih di Level I sedang dievaluasi usai gunung api di Jawa Barat itu mengalami erupsi freatik pada Jumat sore.  

Tangkuban Perahu Erupsi, Status Gunung Masih Level I dan Dievaluasi
Gunung Tangkuban Parahu di Jawa Barat meletus pada Jumat pukul 15.48 WIB. FOTO/Dok. BNPB

tirto.id - Gunung Tangkuban Parahu meletus dengan kolom abu setinggi kurang lebih 200 meter dari puncak pada Jumat sore, sekitar pukul 15.48 WIB.

Erupsi gunung api di Jawa Barat, yang biasa disebut masyarakat bernama Tangkuban Perahu, itu termasuk dalam kategori letusan freatik. Erupsi gunung tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi 5 menit 30 detik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan ketika erupsi itu terjadi asap tebal berwarna kelabu keluar dari kawah dan bergerak mengarah ke Timur - Utara - Selatan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sampai Jumat malam, atau sekitar 3 jam setelah Tangkuban Parahu erupsi, status gunung api tersebut masih Level I (normal).

Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan PVMBG saat ini sedang mengevaluasi status Gunung Tangkuban Parahu.

"PVMBG sedang mengevaluasi status Gunung Tangkuban Parahu yang berada pada Level I," kata Agus dalam siaran pers BNPB pada Jumat malam.

Menurut Agus, PVMBG juga merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas.

PVMBG juga merekomendasikan tidak boleh menginap di sekitar kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu. Hal ini karena saat cuaca mendung dan hujan dikhawatirkan terdapat gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.

Agus menambahkan PVMBG juga meminta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu untuk mewaspadai letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

"Masyarakat di sekitar gunung Tangkuban Parahu [diminta] untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak benar, serta memonitor peringatan maupun informasi dari pemerintah daerah atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat," ujar Agus.