Menuju konten utama

Tangkap 33 Pendemo Aksi 20/10, Kapolda: Diamankan Bukan Ditangkap

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menjelaskan pihaknya hanya 'mengamankan'  bukan menangkap 33 orang di sekitar Istana dalam unjuk rasa 20/10.

Tangkap 33 Pendemo Aksi 20/10, Kapolda: Diamankan Bukan Ditangkap
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana. (ANTARA/FIanda Rassat)

tirto.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menjelaskan pihaknya belum menangkap kelompok pelajar atau anarko dalam aksi yang digelar BEM SI dan gerakan buruh bersama rakyat (GEBRAK), Selasa (20/10/2020). Mereka hanya 'mengamankan' 33 orang di sekitar Istana.

"Sampai saat ini ada sekitar 33 orang yang kami amankan, ini kami amankan bukan kami tangkap," kata Nana.

Nana mengimbuhkan setidaknya 10 ribu personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk pengamanan. Bahkan, Nana menyebut kalau mereka mencadangkan 5 ribu personel demi mencegah penyusupan gerakan anti kemapanan.

"Dalam rangka antisipasi jangan sampai aksi didompleng atau ditumpangi kelompok-kelompok anti kemapanan. Ini tentu kamipun persiapkan cadangan sekira 5.000 sampai 6.000 dari TNI dan Polri," kata Nana di daerah Patung Kuda, Jakarta, Selasa.

Nana mengatakan, massa diperkirakan 400 orang dari BEM-SI dan 1750 orang dari GEBRAK berdemo dalam rangka isu 1 tahun Jokowi-Ma'ruf. Para pendemo sedianya akan berdemo di depan Istana Negara, tetapi dipindah ke depan Patung Kuda, Jakarta.

Meski tidak di depan istana, polisi memastikan para pendemo tetap bisa menyampaikan aspirasi sesuai undang-undang yang berlaku. Pihak kepolisian pun berusaha membuat para pedemo bertemu dengan pihak pemerintah meski tidak berdemo depan istana.

"Saat ini kan aturannya selama ini untuk aksi hanya di depan sekitar patung kuda. Untuk keinginan mereka bertemu dengan pihak istana ini sedang kami sampaikan akan kami mediasi dengan pihak KSP," kata Nana.

Baca juga artikel terkait DEMO TOLAK UU CIPTAKER atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri