tirto.id - Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan banjir setinggi 1 meter yang melanda Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) adalah tanggul sungai yang berusia tua, sehingga mudah jebol atau bocor.
"Banyak tanggul perumahan yang lama. Saat ini masih ada 700 meter yang harus diselesaikan karena di beberapa titiknya mengkhawatirkan," katanya di Bekasi, Jumat (11/3/2016).
Selain itu, Tri menyampaikan, sejumlah kawasan bagian hulu sungai telah banyak yang beralih fungsi menjadi perumahan dan bangunan komersil, sehingga menyebabkan tingginya jumlah air yang sampai ke Bekasi.
Menurut dia, salah satu pemicu terjadinya banjir adalah tingkat sedimentasi sungai yang sudah sangat tinggi.
"Tinggi muka air Kali Bekasi pada banjir Minggu (28/2) lalu mencapai 4 meter dan sejajar dengan tebing tanggul sehingga sebagian meluap ke rumah warga di Perumahan Pondokgede Permai (PGP)," katanya.
Kepala Bidang Tata Air Dinas Bimarta Kota Bekasi Dicky Irawan menambahkan, kesulitan Pemkot Bekasi adalah mengintervensi operasional aliran Kali Bekasi karena otoritasnya berada di Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane.
"Keberadaan Bendung Kali Bekasi di Jalan M Hasibuan, Bekasi Selatan memiliki peran penting dalam alur distribusi air Kali Bekasi. Namun kewenangannya bukan pada Pemkot Bekasi," katanya.
Menurut dia, upaya efektif dalam mengantisipasi banjir kiriman dari Bogor adalah dengan cara membuka tutup pintu bendung di sejumlah pemukiman bantaran yang berlokasi di hilir Kali Bekasi.
"Petugas bendung butuh waktu membuka dan menutup pintu bendung 10 menit per pintunya dari tiga pintu yang tersedia. Kalau dibuka, limpasan airnya bisa sampai 800 kubik per detik yang dibuang ke hilir," katanya.
