Menuju konten utama

Tanggapi Cuitan SBY, Karding Sebut Koalisi Prabowo-Sandi Tak Sehat

"Dalam hampir dua bulan koalisi mereka itu sudah pernah hampir semua mengeluh soal komunikasi. PKS juga mengeluh, PAN pernah mengeluh dan Demokrat juga."

Tanggapi Cuitan SBY, Karding Sebut Koalisi Prabowo-Sandi Tak Sehat
Abdul Kadir Karding, wakil ketua timses Jokowi-Ma'ruf Amin berkunjung ke kantor media tirto.id. tirto.id/Bhaga

tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut bahwa pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno harus mempunyai program jelas untuk lima tahun ke depan. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, sejak awal koalisi ini memang sudah tidak sehat.

Dengan cuitan SBY ini, Karding merasa keretakan di kubu Prabowo-Sandi semakin jelas dan parah. Masalahnya, SBY sendiri yang sampai turun tangan mengomentari itu. Karding beranggapan ini karena sejak awal koalisi dipimpin oleh orang-orang dekat Prabowo saja dari Gerindra.

"Ketua tim sukses dan tim inti tim sukses itu semua dari Gerindra dan tidak memberi ruang kepada partai-partai lain baik PKS, baik Demokrat bahkan juga mungkin PAN," kata Karding ketika dikonfirmasi, Jumat (16/11/2018).

Karding beranggapan koalisi semacam itu tidak baik karena tidak semua mendapatkan keuntungan. Hal ini diperparah dengan hasil coattail effect yang juga tidak begitu berpengaruh.

"Seluruh partai ini dalam hampir dua bulan koalisi mereka semua mengeluh soal komunikasi. PKS juga mengeluh, PAN pernah mengeluh dan Demokrat juga pernah mengeluh bahwa sesungguhnya menujukkan bahwa koalisi ini sedang retak dan dianggap bahwa hanya Gerindra lah yang ingin mengambil keuntungan sendiri," tegasnya lagi.

Sebetulnya keretakan ini sudah tak begitu teramati dalam beberapa hari belakangan. Namun partai pengusung capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali bersitegang. Pemantiknya adalah pernyataan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang menagih janji Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk mengampanyekan pasangan calon nomor urut 02 itu.

“Pak SBY juga berjanji akan melakukan kampanye untuk Prabowo dan Sandi, walaupun sampai sekarang belum terjadi,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Sedangkan AHY, kata Muzani, selalu menomorduakan agenda kampanye Prabowo-Sandi dibandingkan agenda pribadi atau partainya.

“Sudah beberapa kali janjian [kampanye bersama], tapi kemudian belum pas [waktunya]. Pada waktu yang ditentukan, kemudian ternyata AHY ada jadwal lain,” kata dia.

Sebaliknya, Juru Bicara Kogasma Partai Demokrat Putu Supadma Rudana yang mengkritik balik pernyataan Muzani. Ia bahkan menganggap pernyataan Muzani hanya menambah masalah yang tidak bermanfaat.

“Sekjen Partai Gerindra memberikan informasi yang tidak utuh, tendensius, dan menyesatkan publik serta berusaha menyeret Komandan Kogasma Partai Demokrat [AHY] pada persoalan yang tidak produktif,” kata Supadma dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11/2018).

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yulaika Ramadhani