Menuju konten utama

Tanggapan Sandiaga Soal E-Sport di Debat ke-5 Pilpres 2019

Sandiaga mengatakan jangan sampai e-sport mengubah akhlak mulia anak bangsa.

Tanggapan Sandiaga Soal E-Sport di Debat ke-5 Pilpres 2019
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.

tirto.id - Kehadiran e-sport jangan sampai memengaruhi akhlakul karimah atau akhlak mulia yang menjadi modal penting bagi generasi penerus bangsa.

Hal itu disampaikan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam Debat ke-5 Pilpres 2019 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

"Jangan sampai e-sport memengaruhi akhlakul karimah," kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan e-sport merupakan salah satu sektor yang sangat berkembang seiring dengan perkembangan digital ekonomi.

"Saya rasa e-sport memiliki peluang untuk anak-anak muda menciptakan produk-produk yang menguasai pasar dunia," katanya.

Debat ke-5 Pemilu Presiden 2019 merupakan debat pamungkas sekaligus menutup seluruh rangkaian debat yang telah dimulai sejak Januari 2019.

Debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta ini menghadirkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden baik paslon nomor urut 01 maupun 02.

Tema yang diangkat dalam debat terakhir ini adalah ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri.

Debat terakhir Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi dipandu oleh moderator Tomy Ristanto dan Balques Manisang.

KPU juga menyampaikan 10 panelis untuk Debat Kelima Pilpres 2019 ini seperti Mohammad Nasih (rektor Universitas Airlangga), Eddy Suratman (Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura) dan Arief Mufriani (Dosen FIB UIN Syarif Hidayatulla).

Selanjutnya, Suharnomo (Dekan FEB Universitas Diponegoro), Herman Karamoy (Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi) dan I Nyoman Mahaendra Yasa (Dekan FEB Universitas Udayana).

Hanif Amali Rivai (Dekan FE Universitas Andalas), Dermawan Wibisono (Guru Besar SBM ITB), Tukiman Tarunasayoga (Dosen Community Development Unika Soegijapranoto, Undip dan UNS) dan Rachmi Hertanti (Direktur Eksekutif Indonesia For Global Justice).

Baca juga artikel terkait DEBAT PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH