Menuju konten utama

Tanggapan Fahri Soal Pemilih Prabowo Ingin RI Seperti Timur Tengah

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai hasil survei LSI Denny JA yang menyebut pemilih Muslim yang pro Prabowo-Sandiaga lebih menginginkan Indonesia seperti negara Timur Tengah adalah tendensius dan tak bisa dipercaya.

Tanggapan Fahri Soal Pemilih Prabowo Ingin RI Seperti Timur Tengah
LSI Denny JA melansir survei terkini bertajuk 'Pergeseran Sentimen Agama Setelah 6 Bulan Kampanye' di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta, Selasa (5/3/2019), tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebut pemilih Muslim yang pro Prabowo-Sandiaga lebih menginginkan Indonesia seperti negara Timur Tengah merupakan survei yang berbahaya dan berpotensi memecah belah.

Fahri menilai, kalau survei lembaga yang dipimpin Denny JA tersebut sangat tendensius dan tak bisa dipercaya.

"Denny JA itu tim sukses, dia bukan ilmuwan. Menurut saya surveinya mulai berbahaya karena memasukkan elemen-elemen adu domba antar warga negara. Saya terus terang belakang semakin kurang, dulu dia kakak kelas saya, saya kagumlah sama Denny, sekarang agak payah surveinya, materinya tendensius, janganlah. Jangan mau adu domba," kata Fahri saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Rabu (6/3/21019) siang.

Fahri menilai, tak ada seorang pun pendukung Prabowo-Sandiaga yang menginginkan Indonesia menjadi seperti Timur Tengah. Hal tersebut, kata Fahri, merupakan wacana yang tak masuk akal.

"Siapa yang mau jadi Timur Tengah? Orang negara bubar, ini kan otaknya kayak nggak masuk gitu loh. Ini negara enak di sini, masa kita, wah enak nih tinggal di negara bubar, gimana sih itu orang, kan pakai akal aja dong, Denny, Denny, cari makan jangan gitu amatlah," katanya.

Hasil survei terbaru LSI Denny JA menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo-Sandiaga unggul di masyarakat muslim yang menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah.

Hasil survei itu ini disampaikan periset LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam presentasi berjudul "Pergeseran Sentimen Agama Setelah Enam Bulan Kampanye", dikeluarkan pada 5 Maret 2019.

"Prabowo unggul di masyarakat muslim yang menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah. Jadi dua hal itu kita bisa melihat memang ada pergeseran suara baik yang naik maupun juga yang turun. Jokowi sendiri relatif agak turun di segmen FPI dan juga di PA 212 tapi naik di NU. Prabowo relatif stabil di NU, naik di PA 212 maupun di FPI," kata Ardian saat konferensi pers, Selasa (5/2/2019) siang.

Dilihat dari breakdown orientasi politik dengan pasangan calon yang dipilih, Jokowi-Amin unggul di segmen pemilih muslim yang menilai Indonesia harus khas Pancasila (Jokowi-Amin 57,2 persen, Prabowo-Sandi 33,4 persen) atau Indonesia harus seperti barat (Jokowi-Amin 58,3 persen, Prabowo-Sandi 33,3 persen).

Sedangkan Prabowo-Sandi unggul di segmen pemilih muslim yang menilai Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah/Arab (Jokowi-Amin 45,9 persen, Prabowo Sandi 54,1 persen).

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno