Menuju konten utama

Tanggal 27 Januari 2023 Hari Peringatan Holocasut, Apa Itu?

Tema Hari Peringatan Holocaust International yang diperingati 27 Januari 2023.

Tanggal 27 Januari 2023 Hari Peringatan Holocasut, Apa Itu?
Warga berpartisipasi dalam acara tahunan "March of the Living" untuk memperingati Holocaust di Oswiecim, Polandia, Kamis (12/4/2018). ANTARA FOTO/REUTERS/Kacper Pempel

tirto.id - Tanggal 27 Januari 2023 memperingati Hari Peringatan Holocaust Internasional, apa itu? Menurut laman Museum Holocaust, holocaust adalah penganiayaan dan pembantaian sistematis yang disokong negara terhadap enam juta orang Yahudi Eropa oleh Nazi Jerman dan sekutu serta para kaki tangannya.

Holocaust merupakan proses yang terus berkembang dan terjadi di seluruh Eropa antara tahun 1933 dan 1945.

Era Holocaust dimulai pada Januari 1933 ketika Adolf Hitler dan Partai Nazi naik ke tampuk kekuasaan di Jerman, dan berakhir pada Mei 1945 ketika Kubu Sekutu mengalahkan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Holocaust terkadang juga disebut sebagai "Shoah", yakni kata Ibrani yang berarti "malapetaka.”

Hari Peringatan Holocaust Internasional 2023

Nazi menyasar orang Yahudi karena Nazi adalah partai antisemit, yang berarti mereka berprasangka buruk dan membenci orang Yahudi. Nazi secara keliru menuduh orang Yahudi sebagai penyebab masalah sosial, ekonomi, politik, dan budaya Jerman.

Majelis Umum PBB menetapkan 27 Januari sebagai Hari Peringatan Holocaust Internasional. Tanggal ini dipilih sebagi hari saat pembebasan kamp kematian Nazi di Auschwitz-Birkenau di Polandia, 70 tahun yang lalu.

Nazi menggunakan kamp ini sebagai pusat pembunuhan massal, dilengkapi dengan fasilitas kamar-kamar gas, ruang-ruang krematorium untuk pembakaran mayat, gudang untuk menyimpan barang-barang yang dirampas dari korban, dan laboratorium penelitian untuk percobaan manusia pada anak-anak.

Di Jerman, 27 Januari sudah dinyatakan sebagai hari peringatan resmi bagi para korban Nazi pada tahun 1996. Sejak 2005, 27 Januari diperingati sebagai Hari Peringatan Holocaust Internasional di seluruh dunia.

Pada hari peringatan tahunan ini, PBB mendesak setiap negara anggota untuk menghormati enam juta korban Holocaust dan jutaan korban Nazi lainnya dan mengembangkan program pendidikan untuk membantu mencegah genosida di masa depan.

Tema Hari Peringatan Holocaust Internasional 2023

Tahun ini, PBB mengangkat tema "Home and Belonging" atau Rumah dan Kepemilikan untuk mengenang peringatan Holocaust Internasional 2023.

Tema ini diangkat untuk menjelajahi bagaimana para korban menyesuaikan ide-ide mereka tentang "rumah" dan "kepemilikan" saat mereka menghadapi kekerasan, serangan antisemit selama Holocaust, dan apa arti "rumah" dan "kepemilikan" bagi para penyintas di tahun-tahun pascaperang akan membingkai program penjangkauan.

Pada tahun 1933, Nazi mengambil alih pemerintahan Jerman dan menerapkan ideologinya, mengidentifikasi siapa yang dapat mengklaim Jerman sebagai rumah dan siapa yang berhak. Proses ini dilakukan dengan kampanye propaganda disinformasi dan ujaran kebencian.

Tindakan teror yang disetujui negara yang menghancurkan tempat ibadah, mata pencaharian, dan rumah orang. Definisi siapa yang termasuk dan siapa yang tidak, segera diperluas ke semua orang yang berada dalam batas perluasan Nazi Reich dan direproduksi oleh pemerintah.

Nazi dan kolaborator rasis mereka membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan kehilangan kewarganegaraan sebelum dan selama Perang Dunia Kedua.

"Kami mempertimbangkan bagaimana mereka yang mencari perlindungan dari tahun 1933 merundingkan arti 'rumah' dan 'kepemilikan'. Kami mempertimbangkan mereka yang selamat dengan bersembunyi dan dampak dari pengalaman ini pada pemahaman 'rumah' bagi mereka," tulis PBB.

PBB akan memeriksa cara-cara para penyintas sebagai orang terlantar di kamp-kamp pengungsi, dan anak-anak yang lahir di kamp-kamp ini, menavigasi dunia pasca-Perang - sebuah dunia di mana makna "rumah" dan "milik" telah ditantang secara radikal oleh para pelaku Holocaust.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya