Menuju konten utama
Hari Hummus Internasional 2022

Tanggal 13 Mei Memperingati Hari Apa: International Hummus Day

Tanggal 13 Mei 2022 memperingati Hari Hummus Internasional atau International Hummus Day. Hummus sendiri merupakan makanan populer khas Timur Tengah.

Tanggal 13 Mei Memperingati Hari Apa: International Hummus Day
Makanan hummus adalah kudapan khas Timur Tengah yang digemari banyak masyarakat dunia. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Hummus adalah makanan khas Timur Tengah yang dibuat dari kacang-kacangan dengan tekstur lembut seperti bubur. Saking populernya santapan hummus ini, sampai-sampai ada hari peringatan yang bertujuan merayakan makanan hummus bagi masyarakat internasional. Hari Hummus Internasional atau International Hummus Day jatuh pada 13 Mei setiap tahunnya.

Peringatan International Hummus Day baru dimulai pada tahun 2012. Bagaimanapun juga, peringatan ini tergolong menarik. Sebab, hummus sebenarnya adalah hidangan khas Levant, ia bertekstur serupa bubur dengan bahan kacang Arab yang dikenal sebagai garbanzo.

Dalam pemrosesannya, olahan hummus dipadu dengan tahini, minyak zaitun, perasan jeruk limau, garam, dan bawang putih.

Racikan sederhana ini membius lidah penduduk Timur Tengah. Santapan hummus kerap dijadikan hidangan pencuci mulut yang khas.

Saking lezatnya santapan ini, ketika disajikan kepada orang-orang di luar Timur Tengah, ternyata hummus juga digemari penduduk Turki, Amerika Serikat, hingga Afrika Utara.

Mengutip National Today, hummus telah dikenal sebagai bagian dari menu harian selama berabad-abad. Makanan ini kerap dimasukkan sebagai bagian dari menu diet. Sejauh ini, hummus dikenal menyehatkan dan tidak mengandung banyak lemak jahat.

Dalam perkembangannya, masakan hummus mengalami banyak variasi. Sebagian koki memasukkan paprika merah sebagai isiannya.

Untuk variasi konsumsinya, hummus biasanya dijadikan sebagai hidangan pelengkap sarapan, makan siang, hingga makan malam.

Setidaknya, ada tiga alasan merayakan hari hummus yaitu makanan ini penuh gizi, bisa disantap dengan makanan lain, dan mampu menyatukan banyak orang.

Hummus memiliki rasa yang nikmat dan menjadi makanan kegemaran orang banyak, tidak hanya dari tempat asalnya, melainkan juga merambah ke negara dan benua lain.

Sejarah Hummus, Hidangan Favorit yang Jadi Perayaan Internasional

Sebenarnya, santapan hummus tidak diketahui asal-usulnya. Hanya saja, makanan ini banyak ditemui di Timur Tengah, tepatnya di sekitar Timur Mediterania. Daerah tersebut diklaim sebagai pencetus penyebaran hummus yang rasanya masih orisinal.

Selanjutnya, penyebutan nama "hummus" pertama kali muncul pada buku masak yang ditemukan abad ke-13 di Kairo, Mesir.

Saat itu, hummus adalah masakan dari kacang-kacangan dingin dan tidak dicampur dengan perasan limau serta bawang putih. Menurut keterangannya, hummus menjadi makanan utama bagi orang-orang di Timur Tengah. Pasalnya, saat itu kacang-kacangan tumbuh subur, serta kerap diolah menjadi hummus.

Sementara itu, jika "hummus" dilihat dari bahasa Arab, kata itu bermakna kacang. Hal ini seturut dengan bahan utama memasak hummus yang memang dengan kacang Arab.

Di sisi lain, perdebatan mengenai siapa yang pertama kali membuat hidangan hummus belum juga menemui titik temu pasti.

Sejauh ini, ada beberapa pendapat: entah penemunya orang Yunani atau murni dari orang-orang Timur Tengah. Hanya saja, hummus diketahui menyebar di antara pedagang Yunani dan Timur Tengah yang saat itu kerap menyantap makanan khas lainnya, seperti baklava dan stuffed grape leaves.

Sekarang, hidangan hummus telah menyebar sampai ke Eropa dan Amerika Serikat.

Di Eropa, sebuah toko kelontong di Inggris ditemukan pertama kali menjajakan hummus pada 1980. Setelah itu, hummus menjadi salah satu kuliner yang digemari masyarakat Eropa,

Di Amerika Serikat sendiri, hummus banyak dijual di sebagian besar toko makanan dan menjadi santapan favorit untuk sebagian rumah tangga di sana.

Baca juga artikel terkait INTERNATIONAL HUMMUS DAY atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Abdul Hadi