Menuju konten utama

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran di Museum Bahari

Koleksi berharga Museum Bahari terancam rusak akibat kebakaran yang terjadi, pada Selasa (16/1/2018).

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran di Museum Bahari
Pekerja menyelesikan renovasi bangunan Museum Bahari di Jakarta, Selasa (10/10/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Petugas komunikasi Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Purus Pramana memastikan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang terjadi di Museum Bahari, Jakarta Utara, Selasa pagi (16/1/2018) sekitar pukul 08.56 WIB.

“Untuk korban tidak ada. Kondisi saat terjadi kebakaran masih kosong pengunjung,” kata Purus, seperti dikutip Antara, Selasa.

Purus mengatakan, saat ini pihaknya sudah menerjunkan sekitar 21 unit mobil pemadam dari Unit Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Dinas Penanggulangan Kebakaran. Saat ini, pemadaman masih berlangsung.

“21 unit kita kerahkan, hingga kini masih proses pemadaman. 15 unit dari Jakarta Utara, 3 unit dari Jakarta Barat dan 3 unit dari kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran,” kata Purus.

Hingga tulisan ini dibuat, penyebab kebakaran belum diketahui, namun koleksi berharga di Museum Bahari yang diresmikan pada 1974 oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin tersebut terancam rusak akibat kebakaran ini.

Berdasarkan buku Museum-Museum di DKI Jakarta yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menyebutkan, gedung ini dibangun oleh VOC secara bertahap. Tahap pertama 1718, tahap kedua, ketiga, dan keempat tahun 1173 dan 1774.

“Museum ini satu-satunya di Indonesia yang menampung koleksi berupa perahu-perahu tradisional yang ada di daerah seluruh Indonesia,” demikian keterangan dalam buku tersebut.

Laman pesona.indonesia.travel menulis, Museum Bahari adalah museum yang menampilkan koleksi benda-benda yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Museum bersejarah ini berdiri di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa.

Dahulu museum ini merupakan gudang tempat menyimpan rempah-rempah Belanda yang dahulu merupakan komoditi utama yang sangat laris di dataran Eropa yang dibangun tahun 1652. Museum Bahari menyimpan 126 koleksi benda-benda sejarah kelautan. Terutama kapal dan perahu-perahu niaga tradisional.

Di antara puluhan miniatur yang dipajang terdapat 19 koleksi perahu asli dan 107 buah miniatur. Juga peralatan yang digunakan oleh pelaut di masa lalu seperti alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan meriam.

Museum Bahari ini juga memiliki koleksi biota laut, data-data jenis sebaran ikan di perairan Indonesia dan aneka perlengkapan serta cerita dan lagu tradisional masyarakat nelayan Nusantara. Museum ini juga menampilkan matra TNI AL, koleksi kartografi, maket Pulau Onrust, tokoh-tokoh maritim Nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia – Amsterdam.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz