Menuju konten utama

Tahun Kolaborasi & Hal-hal yang Dilakukan Allianz Utama Indonesia

2020 adalah tahun kolaborasi. 80 persen pelaku bisnis bilang bahwa kolaborasi baik untuk kesuksesan.

Tahun Kolaborasi & Hal-hal yang Dilakukan Allianz Utama Indonesia
Ilustrasi kolaborasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ungkapan blessing in disguise—hikmah di balik musibah—boleh jadi bakal terdengar klise atau hambar lantaran saking seringnya lewat di telinga kita. Namun, jika Anda punya kesempatan coba tanyakan itu kepada Annabel McCabe dan Mandy Swift—dua dari sekian banyak penduduk bumi yang justru menemukan peluang sekaligus penghidupan anyar di tengah pandemi.

Ya, tahun lalu, ketika kebanyakan perusahaan konvensional ambruk lantaran Covid-19, Annabel McCabe dan Mandy Swift malah mendirikan Collaborate South West, sebuah platform yang mempertemukan para pemilik bisnis, pemimpin dan CEO aspiratif, di kawasan South West, Inggris.

“Situasi yang serius dan kesadaran bahwa kita semua sama-sama berada di dalamnya telah menyebabkan pelaku bisnis lebih banyak bekerja bersama dan pemimpin bisnis lebih saling mendukung ketimbang sebelumnya,” kata Swift, dilansir dari business-live.co.uk.

Pernyataan Swift tidak ujug-ujug turun dari langit. Survei yang dilakukan Collaborate South West dengan melibatkan lebih dari 100 perusahaan menemukan bahwa lebih dari dua pertiga responden telah meningkatkan tingkat kolaborasi mereka dengan organisasi lain, dan 80 persen di antaranya meyakini bahwa kolaborasi merupakan komponen penting untuk kesuksesan bisnis di masa depan.

Temuan lainnya: 64 persen responden mengatakan jika pengalaman karantina membuat mereka percaya bahwa kolaborasi untuk bisnis lebih penting daripada sebelumnya.

Lepas dari segala ‘kerugian’ yang muncul sepanjang tahun, boleh dibilang, paling tidak dilihat dari hasil survei di atas, tahun 2020 layak disebut sebagai ‘Tahun Kolaborasi’.

Lantas, bagaimana dengan situasi di Indonesia?

Kita ingat, sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi dan pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah program kolaborasi digagas nyaris seluruh elemen masyarakat. Ya, di samping institusi pemerintah dan organisasi bisnis, sejumlah individu juga melakukan kolaborasi dengan individu maupun organisasi lain demi mengatasi masalah bersama ini.

“Bersatunya seluruh elemen masyarakat melawan Covid-19, tanpa terbelah, merupakan kunci kemenangan melawan pandemi ini,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, Selasa (17/11/2020).

Salah satu bentuk kolaborasi yang patut diapresiasi—karena dampaknya yang tidak kecil bagi keamanan dan kenyamanan bersama—diinisiasi oleh Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi ternama.

Infografik Advertorial Allianz 3

Infografik Advertorial Kolaborasi Inovatif di Masa Pandemi. tirto.id/Mojo

Produk & Layanan Inovatif

Di tengah pandemi, Allianz Utama berkolaborasi dengan mitra bisnis yang memiliki presence kuat di dunia digital, antara lain Gojek, PasarPolis, dan JD.ID. Menurut Peter van Zyl, Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia, kolaborasi itu tak bisa dihindarkan sebab, selain kondisi global mengharuskan strategi demikian, Allianz Utama juga selalu menomorsatukan kebutuhan dan keinginan nasabah.

“Pandemi ini memberikan tantangan yang unik bagi seluruh industri, terutama industri jasa keuangan. Namun, bagi kami hal ini merupakan sebuah pendorong agar kami dapat menjadi perusahaan asuransi berbasis digital yang terus berinovasi agar setiap produk dan layanan yang ditawarkan sejalan dengan perubahan perilaku dan kebutuhan nasabah,” kata Peter.

Di industri mana pun, nasabah ataupun konsumen selalu menginginkan produk dan layanan yang mudah, namun terjamin keamanan dan kenyamanannya. Nilai itulah yang kemudian diupayakan Allianz Utama saat menggandeng Gojek, PasarPolis, dan JD.ID. Diharapkan, kolaborasi dengan ketiganya dapat menghasilkan produk-produk yang mampu memenuhi lifestyle masyarakat.

Sebagai gambaran, bersama Gojek dan PasarPolis, Allianz Utama menggagas asuransi mobil dan asuransi layar ponsel melalui fitur GoSure yang ada di aplikasi Gojek dengan pembayaran premi yang dapat menggunakan fitur GoPay. Meski sekilas tampak sepele, asuransi layar ponsel ini sebetulnya amat penting. Bagaimanapun, seiring meningkatnya penggunaan ponsel di era digital (lebih-lebih lagi selama pandemi), perlindungan terhadapnya justru tak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Kini, dengan premi mulai dari 20 ribu rupiah perbulan (selama 6 hingga 12 bulan), perlindungan atas biaya kerusakan layar ponsel bisa mencapai 10 juta rupiah, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Melalui GoSure yang menawarkan proses pembuatan dan pengajuan klaim dengan mudah secara daring, kami dapat terus dapat membantu pengguna dalam menjalankan keseharian dengan lebih nyaman, tanpa resah, serta mengubah stigma di masyarakat mengenai asuransi yang dianggap mahal dengan proses klaim yang ribet,” papar Sony Radhityo, Head of Gojek Third Party Platform.

Cleosent Randing, CEO PasarPolis, juga menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, kemudahan yang ditawarkan para kolaborator diharapkan mampu memberikan solusi perlindungan agar masyarakat terbebas dari rasa khawatir dalam menjalankan aktivitas dari rumah.

“Bersama Allianz, kami ingin menghadirkan asuransi yang terjangkau dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di masa yang menantang seperti saat ini,” kata Cleosent.

Sedangkan melalui kemitraan strategis dengan JD.ID, Allianz Utama menawarkan manfaat Extended Warranty yaitu penjaminan perpanjangan masa garansi selama 2 tahun; serta Return Shipment Protection yang memberikan jaminan atas biaya pengiriman yang dibebankan kepada pelanggan, sehingga apabila pelanggan hendak mengembalikan produk pesanan, ia tak perlu lagi membayar biaya tambahan.

Untuk menikmati layanan proteksi tersebut, pelanggan hanya perlu membayarkan biaya sebesar dua ribu rupiah (flat price) per item produk pesanan. Adapun jaminan biaya yang didapat mencapai hingga dua ratus lima puluh ribu rupiah per produk pesanan yang dikembalikan (limit maksimum).

Sandy Permadi, Chief Financial Officer JD.ID, optimis bahwa kolaborasi dengan Allianz Utama Indonesia dapat mewujudkan misi perusahaannya, yakni membawa kebahagiaan atau “joy” kepada para pelanggan—baik sebelum, sesaat, maupun sesudah mereka berbelanja di JD.ID.

“Kami berharap melalui produk proteksi “Return Shipment Protection” ini, pengalaman berbelanja seluruh pelanggan akan semakin menyenangkan tanpa ada rasa resah dan khawatir,” ungkap Sandy.

Masyarakat Indonesia sudah lama mengenal dan memahami betul makna peribahasa ‘ringan sama dijinjing berat sama dipikul’. Di tengah situasi sulit seperti pandemi sekarang, diakui atau tidak, peribahasa itu terejawantahkan lewat, salah satunya, program-program kolaborasi. Dalam konteks bisnis asuransi, apa yang dilakukan Allianz Utama memang membantu sekaligus memudahkan kebutuhan nasabah.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis