Menuju konten utama

Susunan Kabinet Jokowi Jilid 2, Mungkinkah Prabowo Jadi Menteri?

Dinamika penyusunan daftar menteri kabinet Jokowi dinilai lebih tinggi dari periode pertama karena Jokowi harus berpikir soal Pilpres 2024.

Susunan Kabinet Jokowi Jilid 2, Mungkinkah Prabowo Jadi Menteri?
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Penyusunan daftar menteri Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024 ramai menjadi perbincangan banyak orang. Beberapa pihak mulai berspekulasi siapa saja orang-orang yang akan bergabung dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.

Dosen sekaligus pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Mada Sukmajati mengatakan dinamika yang terjadi untuk menentukan daftar menteri Jokowi periode kedua ini sangat tinggi.

“Saya kira untuk saat ini tidak ada yang bisa memastikan soal menteri ini karena dinamikanya tinggi, keputusan di last minute ini sangat mungkin terjadi,” ujar Mada, Selasa (15/10/2019).

Mada menambahkan dinamika penyusunan daftar menteri kabinet Jokowi ini lebih tinggi dari sebelumnya karena ia harus berpikir soal Pilpres 2024 mendatang.

“Ketika bicara kabinet tahun ini juga terkait 2024, jadi komplikasinya tinggi. Semua masih tergantung kompromi dan negosiasi juga,” kata Mada.

Sementara terkait peluang Prabowo untuk menjadi salah satu menteri Jokowi, Mada mengatakan kemungkinannya sangat kecil.

“Kalau Prabowo jadi menteri peluangnya kecil, tapi kalau dari kader Partai Gerindra yang lain bisa saja,” kata Mada.

Menurut Mada, Prabowo kecil menjadi menteri Jokowi karena masih ada kemungkinan Prabowo akan kembali maju menjadi calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Namun, Mada melihat adanya peluang Partai Gerindra akan bergabung dengan kabinet Jokowi. Mada juga mengatakan kecil kemungkinan PKS akan bergabung dengan koalisi Jokowi.

Jokowi dan Prabowo Bertemu

Sebelumnya, pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kompak menyatakan keduanya memiliki hubungan baik. Hal itu mereka sampaikan usai menggelar pertemuan di Istana Negara, Jumat (11/10/2019).

"Hubungan kami baik, bisa dikatakan mesra, ya, Pak?" kata Prabowo.

"Sangat mesra," timpal Jokowi.

Prabowo kemudian mengatakan banyak pihak yang tidak suka dengan kedekatan dirinya bersama Jokowi.

"Banyak yang enggak suka mungkin," kata Prabowo sambil tertawa.

"Sangat banyak," balas Jokowi.

Jokowi bertemu Prabowo di Istana Negara untuk membahas berbagai persoalan, salah satunya soal kemungkinan Partai Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintah.

Sementara itu, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko, mengatakan menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode 2019-2024 haruslah eksekutor sejati untuk memajukan dan meningkatkan daya saing Indonesia di bidang pengembangan dan pemanfaatan produk ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi bangsa.

"Kita ingin kalau menteri itu kan eksekutor, sangat eksekutif yang bisa mengeksekusi banyak hal teknis yang harus diputuskan," kata Handoko kepada wartawan, Jakarta, Senin (14/10/2019) seperti dilansir dari Antara.

Handoko juga mengatakan menteri yang ditunjuk Jokowi harus orang yang memahami masalah riset dan inovasi serta mampu mengatasi masalah, memutuskan dengan tepat dan kuat mengeksekusi hasil keputusan itu. Sehingga, diharapkan ekosistem riset akan semakin berkembang baik ke depannya.

Baca juga artikel terkait KABINET JOKOWI-MARUF atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Politik
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Abdul Aziz