Menuju konten utama

Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo-Sandi Mulai Kejar Jokowi-Ma'ruf

Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) mencatat, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mengantongi suara sebesar 49 persen, dan Prabowo-Sandiaga 41 persen.

Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo-Sandi Mulai Kejar Jokowi-Ma'ruf
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) usai Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) mencatat elektabilitas petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin mulai terkejar oleh penantangnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berdasarkan hasil survei SPIN, Jokowi-Ma'ruf mengantongi suara sebesar 49 persen, sementara Prabowo-Sandiaga memiliki elektabilitas 41 persen.

"Perlahan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi merangkak mengejar Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan selisih 8 persen," kata Direktur SPIN Igor Dirgantara saat memaparkan hasil surveinya di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2019).

Dengan hasil elektabilitas seperti ini, kata Igor, posisi Jokowi sebagai petahana sangat berbahaya untuk bisa memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Apalagi dengan elektabilitas di bawah 50 persen posisi Jokowi masih tidak aman.

"Dengan elektabilitas petahana di bawah 50 persen ini masih bahaya. Karena kompetisi semakin ketat," ucap Igor.

SPIN menyelenggarakan survei pada rentang waktu 27 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019, dengan melibatkan 1.213 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Menurut Igor, isu ekonomi yang menjadikan elektabilitas Jokowi perlahan terkejar oleh Prabowo dan Jokowi sebagai petahana kehilangan momentum karena ketidakpuasan terhadap masalah ekonomi.

Dalam pertanyaan tertutup soal tiga hal yang paling masyarakat khawatirkan, masalah lapangan kerja dan pengangguran menempati urutan teratas (68 persen), disusul concern soal kenaikan harga-harga kebutuhan pokok (64 persen), serta korupsi (52 persen).

Sedangkan dua hal utama kekhawatiran masyarakat terhadap masalah ekonomi, 73 persen responden menjawab naiknya harga kebutuhan pokok, diikuti masalah lapangan kerja dan pengangguran sebesar 44 persen.

Sebanyak 59 persen responden menyadari ada harga makanan dan kebutuhan pokok lainnya meningkat. Sedangkan 37 persen menilai sama saja dan hanya 4 persen menjawab harga turun.

Dia menyebutkan, isu ekonomi memang menjadi fokus utama Prabowo-Sandi dalam visi-misi, program dan kampanyenya. Persoalan inilah, ujar Igor, yang bisa membuat elektabilitas Prabowo-Sandi perlahan mengejar Jokowi-Ma'ruf.

"Jadi menurutnya saya 02 harus terus dengan isu ekonomi, sementara petahana mengakui bahwa isu ekononi menjadi landasan penting yang harus dia perbaiki, sehingga dia mengeluarkan 3 kartu barunya itu," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno