Menuju konten utama

Survei LSI: Rizieq Makin Populer, Tapi Berkurang Pengaruhnya

Hasil survei LSI menyebutkan bahwa pengaruh Rizieq Shihab terhadap masyarakat Indonesia menurun, setelah ia pergi ke Arab Saudi.

Survei LSI: Rizieq Makin Populer, Tapi Berkurang Pengaruhnya
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/16.

tirto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut pengaruh Rizieq Shihab terhadap masyarakat Indonesia berkurang setelah dia pergi ke Arab Saudi sejak 2017 lalu. Akan tetapi, Rizieq naik popularitasnya setelah pergi ke Arab.

Kenyataan itu terlihat dalam hasil survei yang dilakukan LSI Denny JA pada 10-19 Oktober 2018. Survei itu melibatkan 1.200 responden dan dilakukan menggunakan kuesioner tatap muka.

Dalam hasil survei yang diterima Tirto, tercatat popularitas Rizieq hingga Oktober 2018 adalah 53,4 persen. Angka itu lebih tinggi dari Desember 2016 yakni 48,7 persen.

Akan tetapi, ada penurunan jumlah responden yang suka Rizieq. Jika pada Desember 2016 Ada 67,3 persen warga suka pentolan Front Pembela Islam itu, maka saat ini Rizieq hanya disukai 52,9 persen responden.

Survei LSI juga mencatat 17 persen responden mengaku mengikuti imbauan Rizieq saat ini. Sebelumnya, pada Desember 2016 ada 31,4 persen responden yang ikuti imbauan Rizieq.

Berdasarkan survei yang sama diketahui ada 5 ulama paling berpengaruh di kehidupan masyarakat Indonesia. Kelima ulama itu adalah Abdul Somad, Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan Rizieq Shihab.

LSI juga mengungkap mayoritas masyarakat lebih mendengar imbauan tokoh agama dibanding profesi lain. Ada 51,7 persen responden yang memilih lebih dengar imbauan tokoh agama yakni ulama, pastor, biksu, dan lain-lain.

Kemudian, 11 persen responden lebih mendengar imbauan politisi. Ada 4,5 persen responden lebih senang mendengar imbauan pengamat dan 3,5 persen warga kerap menuruti perkataan pengusaha.

Baca juga artikel terkait SURVEI LSI atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yandri Daniel Damaledo