Menuju konten utama

Survei BI Proyeksi Penjualan Eceran Desember 2022 Tumbuh Positif

BI memproyeksikan kinerja penjualan eceran tumbuh positif pada Desember 2022.

Survei BI Proyeksi Penjualan Eceran Desember 2022 Tumbuh Positif
Warga memilih baju batik di sebuah toko di Pasar Baru, Jakarta, Selasa (10/4/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Survei Bank Indonesia memproyeksikan kinerja penjualan eceran tumbuh positif pada Desember 2022. Hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 216,4 atau tumbuh positif 0,04 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, kinerja penjualan eceran tumbuh positif didorong oleh pertumbuhan kelompok peralatan informasi dan komunikasi. Tercatat meningkat dari kontraksi pada bulan sebelumnya.

"Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan tumbuh sebesar 6,3 persen (month-to-month/mtm), meningkat dari pertumbuhan 0,4 persen (mtm) pada bulan sebelumnya," kara Erwin dikutip dari Antara, Selasa (10/1/2023).

Peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama sub kelompok sandang. Kemudian kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang ditopang masih tingginya penjualan TV digital.

Kemudian kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang didorong oleh perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, periode libur dan akhir tahun, serta strategi potongan harga yang mendukung permintaan domestik.

Sementara itu pada November 2022, dia membeberkan pertumbuhan penjualan eceran secara tahunan tetap tumbuh positif. Tercatat tumbuh sebesar 1,3 persen (yoy), meski lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,7 persen (yoy).

Kelompok barang budaya dan rekreasi tercatat meningkat, sedangkan kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta perlengkapan rumah tangga lainnya membaik meski masih dalam fase kontraksi.

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran juga tercatat tumbuh positif sebesar 0,4 persen (mtm), yang ditopang oleh pertumbuhan pada kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya serta suku cadang dan aksesori yang mengalami perbaikan setelah mengalami kontraksi pada bulan sebelumnya.

Dari sisi harga, lanjut Erwin, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Februari dan Mei 2023 atau 3 dan 6 bulan yang akan datang akan menurun, tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Februari dan Mei 2023 tercatat masing-masing sebesar 134,6 dan 140,2 atau turun dari 138,0. Kemudian 140,8 pada Januari dan April 2023. Responden menginformasikan penurunan harga diperkirakan terjadi karena stok barang yang mencukupi.

Baca juga artikel terkait SURVEI PENJUALAN ECERAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin