Menuju konten utama

Survei BI: Optimisme Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Juli Terjaga

Survei konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Juli 2022 tetap terjaga.

Survei BI: Optimisme Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Juli Terjaga
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Hasil survei konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Juli 2022 tetap terjaga. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2022 sebesar 123,2 atau tetap berada dalam zona optimis (indeks >100)

"Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Juli tetap terjaga meski tidak setinggi indeks pada bulan sebelumnya sebesar 128,2," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Senin (8/8/2022).

Keyakinan konsumen yang tidak setinggi dibandingkan bulan sebelumnya terpantau pada seluruh kategori pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp4,1 sampai Rp5 juta per bulan.

Berdasarkan usia, tertahannya IKK Juli 2022 terindikasi pada sebagian besar kelompok responden, terutama pada responden dengan usia 31–40 tahun.

Adapun ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi enam bulan ke depan terpantau tetap kuat, tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Juli 2022 sebesar 135,5, atau masih berada di level optimis yakni di atas 100, meski sedikit menurun dari 141,8 pada Juni.

"Tetap kuatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan terutama ditopang oleh ekspektasi terhadap penghasilan yang menurun 2,4 poin menjadi 138,3 pada Juli 2022.

Sementara itu, ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan ke depan dan ekspektasi terhadap kegiatan usaha ke depan juga masih terjaga pada level optimis meski masing-masing turun sebesar 8,7 dan 8,0 poin menjadi 134,5 dan 133,5," katanya.

Survei BI juga rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau menurun pada Juli 20220, sebagaimana tampak dari rata-rata proporsi pendapatan untuk konsumsi yang menurun menjadi 73,4 persen dari semula 74,2 persen.

Baca juga artikel terkait SURVEI BANK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang