Menuju konten utama

Survei: Ahok-Djarot Dapat Apresiasi Positif Pasca-Debat

Pasangan Ahok-Djarot dapat respons positif dari para netizen dalam Debat Final Pilkada 2017 yang digelar di Hotel Bidakara, semalam, Rabu (12/4/2017).

Survei: Ahok-Djarot Dapat Apresiasi Positif Pasca-Debat
Kedua paslon melakukan swafoto usai Debat Publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4). Tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Lembaga survei independen PoliticaWave mencatat pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mendapatkan banyak apresiasi positif dari netizen selama berlangsungnya Debat Final Pilkada yang digelar pada Rabu (12/4) malam.

"Yang berbeda dari debat final semalam adalah dihadirkannya perwakilan publik dari komunitas-komunitas yang ada di Jakarta," kata pendiri PoliticaWave Yose Rizal seperti diberitakan Antara, Kamis (13/4/2017).

Berdasarkan hasil pantauan PoliticaWave di media sosial, dalam debat terkhir itu, pasangan Ahok-Djarot lebih banyak mendapatkan apresiasi netizen dalam bentuk sentimen positif dibandingkan dengan lawannya, Anies-Sandi.

Ahok Djarot mendapat respons positif sebesar 64 persen, sedangkan pasangan Anies-Sandi mendapat sebesar 59 persen.

Untuk sentimen negatif dari para netizen, pasangan Ahok-Djarot mendapatkan respon sebesar 36 persen, sedangkan pasangan Anies-Sandi mendapatkan respon negatif sebesar 41 persen.

Sementara itu, pasangan Anies-Sandi unggul dari aspek jumlah percakapan netizen sebesar 51 persen dan pasangan Ahok-Djarot sebesar 49 persen.

Sayangnya, menurut Yose, meskipun telah menghadirkan perwakilan komunitas, perdebatan itu masih minim dari segi isu baru dan juga kurang dinamis dalam mengemas visi dan misi masing-masing pasangan calon.

"Debat final Pilkada DKI ini digadang-gadang sebagai perdebatan pamungkas yang diharapkan mampu menjadi kunci untuk menarik simpati para calon pemilih," ujar Yose.

Program kedua paslon, menurut Yose, juga tersampaikan dengan sempurna. Isu-isunya dipandang masih itu-itu saja.

"Program masing-masing paslon juga tidak terbahas dengan sempurna. Isu Reklamasi, DP 0 Persen, OK OCE dan penggusuran masih mendominasi pembahasan isu debat semalam," tutur Yose.

Padahal, dia menilai, pertanyaan-pertanyaan yang dikeluarkan oleh satu paslon terhadap paslon lainnya sudah semakin spesifik dan jelas dalam mencari kelemahan dari program milik lawan.

Sebagai informasi, KPU DKI Jakarta menggelar debat pilkada DKI Jakarta putaran kedua dengan tema "Dari Masyarakat untuk Jakarta" di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Rabu (12/4/2017).

Debat ini menghadirkan dua paslon yang maju dalam putaran kedua, yakni pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Acara debat dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama perkenalan para paslon, segmen kedua mendengarkan pertanyaan panelis dan dijawab oleh para paslon. Segmen ketiga berisi tentang tanya jawab dari komunitas kepada para paslon. Segmen keempat berisi tentang saling respons tanggapan para paslon terhadap jawaban segmen ketiga. Segmen kelima debat murni antar-paslon. Terakhir, segmen keenam sebagai segmen closing statement dari para paslon.

Adapun panelis debat final cagub-cawagub DKI Jakarta 2017 adalah Siti Zuhro dari peneliti LIPI, ekonom Prijono Tjiptoherijono dan Enny Sri Hartati, Gun Gun Heryanto ahli komunikasi politik, Sosiolog Meuthia Gani, dan ahli tata kota Yayat Supriatna, serta Imam Prasodjo sosiolog dari Universitas Indonesia.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAGUB DKI 2017 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra