Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Surat Al Insyirah Ayat 1-8: Bacaan Surah, Arti, dan Kandungannya

Berikut bacaan surat Al Insyirah latin, arab, artinya beserta kandungan ayat 1-8. Surah Al Insyirah adalah surat ke-94 di Al Quran.

Surat Al Insyirah Ayat 1-8: Bacaan Surah, Arti, dan Kandungannya
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/ama.

tirto.id - Surat Al Insyirah latin dan arab beserta artinya di bawah ini dinukil dari mushaf Al-Quran resmi terbitan otoritas keagamaan di Indonesia. Surat Al Insyirah sering disebut dengan nama Asy Syarh, atau juga surah Alam Nasyrah sesuai dengan ayat pembukanya.

Surah Al Insyirah berisi 8 ayat dan merupakan surat ke-94 dalam Al Quran. Bacaan surah Al Insyirah memuat petunjuk dari Allah bahwa di setiap kesulitan akan dibarengi dengan turunnya kemudahan-kemudahan.

Kandungan surat Al Insyirah itu sesuai dengan arti nama surah ini. Arti Al Insyirah adalah "kelapangan" atau "menjadi lapang," sementara Asy Syarh bermakna "melapangkan."

Surah Al-Insyirah yang turun di Kota Mekkah (ayat makkiyah) masuk dalam daftar surat-surat pendek Al Quran. Surat Al Insyirah masuk dalam Juz 30 atau Juz 'Amma.

Ayat-ayat surat Al-Insyirah diturunkan ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam belum melakukan hijrah ke Madinah dan masih tinggal di Makkah. Ketika ayat-ayat dalam surah Al Insyirah turun, Rasulullah SAW tengah menghadapi perlawanan keras dari kaum Qurays.

Maka itu, Allah SWT melapangkan hati Nabi Muhammad supaya tetap tegar saat menemui rintangan berat dalam berdakwah. Melalui surat Al-Insyirah, Allah SWT menguatkan hati Rasulullah agar senantiasa optimistis dalam menyampaikan ajaran tauhid.

Surat Al Insyirah Latin dan Arab ayat 1-8 beserta Arti

Bacaan surat Al Insyirah dalam tulisan latin, arab, beserta artinya adalah sebagai berikut:

1. أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ

a lam nasyraḥ laka ṣhadrak

Artinya: "Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Nabi Muhammad),"

2. وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ

wa waḍha’nā ‘anka wizrak

Artinya: "meringankan beban (tugas-tugas kenabian) darimu."

3. ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ

alladżī angqaḍa ẓahrak

Artinya: "yang memberatkan punggungmu,"

4. وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

wa rafa’nā laka dżikrak

Artinya: "dan meninggikan (derajat)-mu (dengan selalu) menyebut-nyebut (nama)-mu?"

5. فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

fa inna ma’al-‘usri yusrā

Artinya: "Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan."

6. إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

inna ma’al-‘usri yusrā

Artinya: "Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan."

7. فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ

fa idżā faraghta fanṣhab

Artinya: "Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain)."

8. وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب

wa ilā rabbika farghab

Artinya: "dan hanya kepada Tuhanmu berharaplah!"

Kandungan Surat Al Insyirah Ayat 1-8

Jika mencermati surat Al Insyirah dan artinya, ayat demi ayat dari surah ini menegaskan bahwa Allah SWT menganugerahkan keringanan dan kelapangan untuk menyertai banyak kesulitan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW di Mekkah.

Secara sederhana, surah Al-Insyirah menjabarkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersama umat Islam pada waktu itu diberikan kelapangan dada, jalan keluar, atau solusi oleh Allah SWT ketika menghadapi tekanan dari kaum musyrikin.

Ayat 1 dan 2 surah Al-Insyirah, misalnya, menerangkan mengenai ketetapan Allah yang telah melapangkan hati Nabi Muhammad dengan sifat-sifat kenabian dan keutamaan lainnya demi menjaga kesuciannya.

Dalam ayat ke 3, Allah mengangkat kesulitan dan kesusahan Nabi Muhammad selama menjalankan tugas kerasulannya dan menggantinya dengan kenikmatan. Lalu, Allah meninggikan Nabi Muhammad bersama dengan asma Allah.

Di ayat-ayat selanjutnya, Allah juga menegaskan bahwa di dalam setiap kesulitan pasti akan diikuti dengan kemudahan.

Mengutip tafsir tahlili di laman quran.kemenag.go.id, salah satu bentuk keringanan yang menyertai tantangan berat Rasulullah SAW saat berdakwah di Kota Makkah ialah masuk islamnya beberapa tokoh besar Qurays, seperti Hamzah, Umar bin Khaṭṭab, dan lainnya.

Sejalan dengan perjuangan Nabi Muhammad yang mendapatkan perlawanan keras dari kaum musyrikin, akhirnya beliau dan pengikutnya diberikan kemenangan. Sejarah telah mencatat, sekitar 8 tahun setelah Rasulullah hijrah ke Madinah, umat Islam mendapat kemenangan atas kaum kafir Qurays dalam peristiwa Fathu Makkah.

Selanjutnya, di Surah Al Insyirah ayat 7, Allah SWT memerintahkan agar tetap bekerja keras setiap selesai suatu urusan. Sebagian ahli tafsir menafsirkan ayat ini sebagai perintah agar Nabi Muhammad berdoa serta beribadah setelah berdakwah, atau mengerjakan urusan akhirat usai perkara dunia selesai.

Sementara itu, Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah (2005) menafsirkan ayat tersebut sebagai petunjuk agar setiap orang muslim tidak menyia-nyiakan waktunya. Maka itu, setelah mengakhiri suatu pekerjaan, ia mesti mulai mengerjakan urusan lainnya.

Surah Al Insyirah ditutup dengan firman Allah SWT yang menganjurkan agar Rasulullah senantiasa menaruh harapan besar terhadap rahmat dan ridha-NYA.

Dalam surah Al Insyirah ayat 8 itu, Allah SWT berfirman agar Nabi Muhammad berharap pada keridaan Allah semata. Karena Dia-lah sebenarnya yang dituju dalam amal ibadah dan kepada-Nyalah tempat merendahkan diri.

Manfaat dan Keutamaan Surat Al-Insyirah

Seperti surah-surah di Al Quran lainnya, surah Al-Insyirah juga mengandung beberapa manfaat dan keutamaan ketika diamalkan oleh seorang mukmin dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa keutamaan mengamalkan dan membaca surah Al-Insyirah sebagai berikut:

  • Mendapatkan kelapangan dalam hidup
  • Mendapatkan kemudahan dalam mencari rezeki
  • Mendapatkan kelapangan hati.

Kapan Waktu Membaca Surat Al Insyirah?

Salah satu waktu yang tepat untuk membaca Surat Al Insyirah ialah saat melaksanakan sholat fardhu (ketika rakaat pertama dan kedua) atau saat salat sunnah. Karena hanya terdiri dari 8 ayat, Surah Al-Insyirah pun terbilang mudah dihafal sehingga bisa menjadi bacaan saat salat bagi mereka yang belum menghafal banyak ayat Al-Quran.

Dalam kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi al-Bantani, seperti dikutip dalam artikel "Dua Rakaat sebelum Subuh Mengalahkan Dunia Seisinya" di laman nu.or.id, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW kerap membaca surat Al Insyirah di rakaat pertama, dan diikuti surah Al-Fill pada rakaat kedua salat fajar (sholat sunnah 2 rakaat sebelum subuh).

Surah Al Insyirah juga dikenal sebagai salah satu surat dalam Al Quran yang bisa dibaca ketika menghadapi suatu kesulitan. Kandungan surah Al Insyirah bisa direnungkan saat seorang muslim menghadapi situasi krisis.

Salah satu ahli tafsir dari Indonesia, Profesor Quraish Shihab pernah bilang bahwa surat Al Insyirah jadi salah satu surat Al Quran yang bisa dibaca ketika seorang muslim menghadapi keraguan dan beban hidup.

"Tujuan surah ini [Al Insyirah] menanamkan optimisme, khususnya kepada orang-orang yang ragu, yang [sedang] tidak stabil [...]," kata Quraish Shihab saat berbicara di siaran kanal Youtube Najwa Shihab (21/4/2022).

Baca juga artikel terkait BACAAN SURAT PENDEK atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Addi M Idhom