Menuju konten utama

Supermarket Diserbu Warga Karena Corona, Asosiasi: Jangan Panik

Aprindo klaim stok aman untuk penuhi kebutuhan pangan dan non pangan.

Supermarket Diserbu Warga Karena Corona, Asosiasi: Jangan Panik
Calon konsumen berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/3/2018). ANTARA FOTO/R. Rekotomo

tirto.id -

Kabar mengenai dua warga negara Indonesia yang positif terpapar virus Corona Senin (2/3/2020) membuat masyarakat tampak panik. Hal tersebut terbukti dari saat masyarakat menyerbu dan memborong bahan pangan di sejumlah supermarket.

Mengenai hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey, mengimbau agar masyarakat tidak panik dan membeli bahan pangan secara berlebihan.

"Jangan panic buying karena Corona, pasokan kami siap dan cukup dalam memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan bagi masyarakat di seluruh Indonesia," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Senin (2/3/2020).

Ia mengimbau, agar masyarakat tidak berbelanja kebutuhan yang berlebihan. Karena tindakan tersebut hanya akan menimbulkan kepanikan lain yang tidak perlu terjadi.

"Sebenarnya seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi dan tercukupi dengan baik, kalau enggak panik," ujar dia.

Sebelumnya, paniknya masyarakat bukan tanpa alasan, pasalnya Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto sudah mengumumkan ada dua orang yang

terkena kasus positif COVID-19 di Indonesia, keduanya sudah dirawat secara intensif di RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara.

Terawan meminta agar masyarakat tetap tenang. Dia menyebut sistem perawatan orang terindikasi atau sudah positif virus Corona sudah baik di Indonesia.

"Kita harus rasional, jangan irasional yang akan membuat permasalahan baru yang tidak semestinya harusnya ada. Kita enggak usah meniru negara lain yang membuat heboh. Sistem tracking kita sudah sangat bagus," ujar dia.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri