Menuju konten utama

Sumatera Utara Tetap Bangun PLTU Meski Surplus Listrik Hingga 15 %

Pembangunan PLTU Sumut dilakukan bukan berbasis kebutuhan akan pasokan listrik, tapi karena investasi.

Sumatera Utara Tetap Bangun PLTU Meski Surplus Listrik Hingga 15 %
Ilustrasi. Pekerja beraktivitas di area pembangunan PLTU, Ujungnegoro, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, (30/10/2018). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

tirto.id - Pembangunan PLTU di Deli Serdang, Sumatera Utara terus dilakukan, meski wilayah tersebut telah mengalami surplus listrik hingga lima belas persen.

Dana Prima Tariga, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara mengungkapkan, pembangunan PLTU secara terus-menerus akan membawa kerusakan bagi lingkungan, meninggalkan limbah yang merusak air, serta berdampak bagi kesehatan masyarakat sekitarnya, sebagaimana yang terjadi di PLTU Pangkalan Susu, Kabupaten Langka, Sumut.

"Basis dari pembangunannya masih proyek dan investasi. Bukan kebutuhan," kata Dana kepada Tirto di Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin (3/12/2017).

Dana menilai, pembangunan ini tidak memandang risiko lingkungan maupun masyarakat yang hidup di sekitarnya. Pembangunan juga tidak dilakukan berdasarkan kebutuhan listrik, melainkan untuk keuntungan secara ekonomi, yakni investasi.

"Sumatera Utara itu surplus listrik 15 persen tapi harus tetap dibeli PLN. Lalu, arus listriknya buat siapa? Pembangunan sarana energi di Sumatera itu menghancurkan biodiversity dan tujuan utamanya hanya untuk investasi," kata Dana.

Dana menjelaskan, sudah ada dua PLTU di Sumut yang beroperasi dan tidak maksimal prosesnya, sehingga justru mencelakakan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan data milik Walhi, sejauh ini ada tiga desa yang sudah terdampak permasalahan kesehatan dari pembangunan PLTU tersebut.

"(Pembangunan) lebih baik berbasis kebutuhan masyarakat," kata Dana.

Baca juga artikel terkait PLTU atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Yandri Daniel Damaledo