Menuju konten utama

Sultan Minta Maaf Atas Insiden Pemotongan Nisan Salib di Yogya

Sultan HB X meminta maaf atas kejadian pemotongan salib di makam Purbayan, Yogyakarta. "Ngono yo ngono nanging ojo ngono," kata Sultan.

Sultan Minta Maaf Atas Insiden Pemotongan Nisan Salib di Yogya
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X memberikan keterangan kepada wartawan di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (20/12/2018) tentang insiden pemotongan salib. (tirto.id/Irwan A. Syambudi)

tirto.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X mengungkapkan permintaan maaf atas insiden pemotongan nisan salib di makam seorang warga bernama Albertus Slamet Sugihardi oleh warga RT 53 RW 13, Purbayan, Kotagede.

"Saya atas nama mereka semua [warga] menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Bu Slamet dan seluruh keluarga, maupun pada Vikep dan Paroki Pringgolayan yang mungkin terganggu pada kejadian itu," kata Sultan saat menggelar jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (20/12/2018).

Kendati menurutnya kejadian ini adalah bentuk "ketidaksengajaan dan kurangnya pemahaman warga", namun sebagai seorang pembina wilayah, kata Sultan ia wajib untuk menyampaikan permohonan maaf.

Selain itu Sultan berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi kembali di kemudian hari. Ia mengingatkan untuk lebih bijaksana dan berpikir jauh.

"Tetap Yogya punya komitmen, di mana toleransi itu menjadi bagian harus kita pertahankan [...] Apa artinya demokratisasi di Yogya ini paling tinggi kalau pada akhirnya juga terjadi intoleransi yang menimbulkan masalah," ujarnya.

Di sisi lain, Sultan menekankan sikap 'ngono yo ngono nanging ojo ngono [begitu ya begitu tapi jangan begitu]' yang seharusnya dipegang oleh warga, tetapi dinilainya belum diterapkan secara pas atas kejadian ini.

"Kalau dibolehkan menggunakan tanda salib kenapa harus dipotong. ini kan ngono yo ojo ngono tapi kan jadi tidak pas," kata Sultan.

Baca juga artikel terkait KASUS INTOLERANSI atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Agung DH