Menuju konten utama

Sultan Azianzah Diduga Simpatisan ISIS Sel Aman Abdurrahman

Sultan Azianzah (22), pelaku penyerangan tiga polisi di Tangerang, Banten, diketahui merupakan jaringan kelompok Jamaah Anshor Daulah Khilafah Nusantara (JADKN), pimpinan Aman Abdurrahman. Arman diketahui telah divonis sembilan tahun penjara pada 2010 karena terbukti membantu pernah membantu pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho Aceh Besar dan kini berada di Lapas Nusakambangan.

Sultan Azianzah Diduga Simpatisan ISIS Sel Aman Abdurrahman
Pelaku penusukan terhadap polisi Sultan Azianzah (tengah) saat mendapat perawatan di Rumah Sakit di Tangerang, Banten, Kamis (20/10) sebelum dikabarkan tewas kehabisan darah. ANTARA FOTO/HO.

tirto.id - Sultan Azianzah (22), pelaku penyerangan tiga polisi di Tangerang, Banten, diketahui merupakan jaringan kelompok Jamaah Anshor Daulah Khilafah Nusantara (JADKN), pimpinan Aman Abdurrahman. Aman diketahui telah divonis sembilan tahun penjara pada 2010 karena terbukti membantu pernah membantu pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho Aceh Besar dan kini berada di Lapas Nusakambangan.

Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/10/2016) menyebutkan bahwa Sultan Azianzah pernah berkunjung ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah bersama dengan pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Alquran Anshorullah, mendiang Ustadz Fauzan Al-Anshori pada Juni 2015.

"SA bagian dari sel jaringan Aman Abdurrahman," katanya, "Dia pernah datang ke Nusakambangan membesuk Aman Abdurrahman,"

Sultan juga diketahui pernah bergabung dengan Pondok Pesantren Tahfidz Alquran Anshorullah yang terletak di kecamatan Cisaga, Ciamis, Jawa Barat. Pada rentang Juni-Oktober 2015, SA aktif mendalami agama di ponpes tersebut.

Kemudian orang tua dan kakak kandung SA mendatangi ponpes tersebut pada Oktober 2015 untuk mencari SA. "SA akhirnya dijemput (keluarganya) tapi kemudian sempat melarikan diri," katanya.

Menurut Boy, Sultan yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara ini kegiatannya jarang terpantau keluarganya. "Keluarga berusaha mengawasi, tapi dia (Sultan) tertutup. Bilang bekerja ternyata tidak, sering pergi dari rumah," katanya.

Pada Kamis (20/10) pagi, Sultan diketahui telah melakukan serangan terhadap tiga anggota polisi di Pos Lantas Jalan Perintis Kemerdekaan, kawasan sekolah pendidikan Yuppentek, Cikokol, Tangerang.

Ketiga anggota polisi tersebut yakni Kompol Efendi yang merupakan Kapolsek Tangerang Kota, Iptu Bambang Haryadi selaku Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Kota, dan Bripka Sukardi sebagai anggota Satlantas Polsek Benteng Tangerang.

Polisi berhasil meringkusnya setelah melepaskan tembakan ke paha Sultan. Namun kemudian Sultan tewas dalam perjalanan saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Polri Said Sukanto, dan kini jenazahnya telah dimakamkan di Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, Banten.

Baca juga artikel terkait PENYERANGAN POLISI TANGERANG atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Hukum
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH