Menuju konten utama

Suku Bunga AS Naik 50 Bps, Tertinggi Sejak 15 Tahun

The Federal Reserve kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Rabu (14/12/2022) waktu setempat. 

Suku Bunga AS Naik 50 Bps, Tertinggi Sejak 15 Tahun
Gedung Federal Reserve Board, Washington DC, AS. AP Photo/Tom Williams

tirto.id - Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Rabu (14/12/2022) waktu setempat. Kenaikan ini menjad titik tertinggi dalam 15 tahun, menandakan bahwa pertempuran bank sentral melawan inflasi masih jauh dari selesai.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memilih untuk menaikkan suku bunga pinjaman overnight sebesar setengah poin persentase, melanjutkan siklus kenaikan suku bunga paling agresif dalam 40 tahun.

Namun, kenaikan setengah poin itu lebih kecil dari empat kenaikan suku bunga terakhir, yaitu kenaikan 75 basis poin. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah Fed akan menaikkan suku bunga dengan jumlah yang lebih kecil ke depan jika bank sentral terus mengikuti jalur yang sama.

Indeks Dow Jones Industrial Average menukik tajam karena berita tersebut. Jatuh hampir 500 poin tepat setelah pengumuman sore, tetapi kemudian sedikit rebound.

Ekonomi AS telah dirundung oleh inflasi terburuk sejak awal 1980-an, yang telah mendorong langkah agresif bank sentral untuk mengendalikan inflasi tertinggi dalam empat dekade. Suku bunga tinggi meningkatkan risiko yang menyebabkan resesi, dan banyak ekonom memprediksi penurunan ringan di paruh kedua tahun depan.

Inflasi membandel, ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) pada hari Selasa (13/12/2022). Menunjukkan bahwa harga pangan terus meningkat, membebani dompet jutaan keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Harga makanan, sudah mencapai rekor tertinggi yaitu naik 0,5 persen pada bulan November dari bulan sebelumnya. Harga makanan telah melonjak 10,6 persen dari waktu yang sama tahun lalu. Biaya bensin agak turun dari harga tertinggi sebelumnya meskipun tetap jauh lebih tinggi daripada sebelum krisis inflasi.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memproyeksikan, kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Eropa masih akan berlanjut. Skenario baseline BI menunjukan suku bubga the Fed akan mencapai puncaknya menjadi 5 persen pada kuartal I-2023.

"Tentu saja dengan upwork risk bisa ke 5,25, bahkan ada beberapa ke 6 persen. Itu lah upwork risk," ujarnya dalam seminar Indef, Senin (5/12/2022).

Berdasarkan skenario baseline BI, suku bunga acuan the Fed paling cepat turun dari 5 persen ke 4,75 persen pada akhir 2023. Itu pun, kata dia jika kenaikan suku bunga tersebut berhasil meredam inflasi di negeri Paman Sam.

Dalam kesempatan lain, Perry mengatakan AS akan terus mengerek tingat suku bunganya. Ini merespon kenaikan inflasi tinggi terjadi di negeri Paman Sam tersebut.

"Dan puncaknya (suku bunga) tidak akan segera turun," katanya.

Baca juga artikel terkait SUKU BUNGA ACUAN THE FED atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin