Menuju konten utama
Debat Pilkada Jabar 2018

Sudrajat Vs Deddy Mizwar, Siapa Benar Soal Angka Kemiskinan Jabar?

Sudrajat, cagub yang diusung Gerindra dan PKS, mengatakan kalau angka kemiskinan di Jabar masih cukup tinggi. Tapi dia salah data.

Sudrajat Vs Deddy Mizwar, Siapa Benar Soal Angka Kemiskinan Jabar?
Warga duduk di depan rumahnya di Dusun Salena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/1). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah.

tirto.id - Salah satu pembahasan dalam debat pilgub Jawa Barat (Jabar), yang diselenggarakan di Gedung Sabuga, Bandung, Senin (12/3/2018) malam, adalah mengenai ekonomi. Termasuk di antaranya mengenai kemiskinan dan ketimpangan.

Sudrajat, calon gubernur yang diusung Gerindra dan PKS, mengatakan kalau angka kemiskinan di Jabar masih cukup tinggi. "Di atas 8 persen," katanya.

Sementara Deddy Mizwar, bekas artis yang berpasangan dengan Dedi Mulyadi dan mendapat nomor urut empat mengatakan "tingkat kemiskinan Jawa Barat di bawah rata-rata nasional." Ia mengatakan bahwa data yang dibeberkan Sudrajat salah.

Deddy juga menyinggung mengenai angka ketimpangan (gini ratio). Di Jabar, katanya, gini ratio-nya adalah 0,393.

Manakah yang benar?

Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, jumlah penduduk miskin per September 2017 adalah 3,774 juta, atau setara 7,83 persen. Angka ini relatif lebih rendah ketimbang september 2016. Ketika itu jumlah penduduk miskin mencapai 4,168 juta, sementara persentasenya mencapai 8,77 persen.

Angka ini lebih rendah dari tingkat kemiskinan di Indonesia yang mencapai 10,12 persen. Dengan kata lain tingkat kemiskinan di Jabar memang lebih rendah dari Indonesia, sebagaimana yang dikatakan Deddy Mizwar.

Tingkat gini ratio Jabar per semester dua 2017 adalah 0,393. Sementara gini ratio Indonesia dalam periode yang sama sedikit lebih kecil (atau dengan kata lain sedikit lebih baik karena makin mendekati 1 artinya makin timpang), yaitu 0,391.

Periksa Data Sudrajat 2

Baca juga artikel terkait DEBAT PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari Rio Apinino

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Rio Apinino
Penulis: Rio Apinino
Editor: Rio Apinino