Menuju konten utama

Sudirman Said Ungkap Kronologi Penodongan Timsesnya di Masa Tenang

Sudirman menyatakan, penodongan tersebut berlangsung pekan lalu. Tepatnya, kata dia, hari Kamis malam Jumat sebelum masa tenang, di Jalan Tol Semarang.

Sudirman Said Ungkap Kronologi Penodongan Timsesnya di Masa Tenang
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Selasa (26/6/2018). tirto.id/Naufal Mamduh.

tirto.id -

Cagub Jateng, Sudirman Said mengungkap kronologi penodongan kepada tim suksesnya (timses) menjelang pemungutan suara Pilgub Jateng 2018. Hal ini disampaikan Sudirman usai bertemu Ketua MPR, Zulkifli Hasan, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/6/2018).

Sudirman menyatakan, penodongan tersebut berlangsung pekan lalu. Tepatnya, kata dia, hari Kamis malam Jumat sebelum masa tenang, di Jalan Tol Semarang.

"Mereka membawa uang konsumsi saksi. Jumlahnya enggak terlalu banyak, mereka itu dihambat di jalan dan mobil yang membawanya itu disergap oleh 5 kendaraan," kata Sudirman.

Ia mengaku tak tahu pasti jumlah penyergap malam itu. Hanya saja, ia menyatakan saat itu timsesnya ditodong dengan pistol. "Ketika pintu dibuka, terasa betul penodong berbau minuman keras kata tim yang ditodong," kata Sudirman.

Sudirman menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan uang yang dibawa timsesnya selamat. Namun, menurutnya, tim yang mengalami penodongan sempat tidak bisa dihubungi sampai akhirnya bisa ditemukan sekitar pukul 11 siang keesokan harinya.

"Kami tidak punya prasangka kepada siapapun tapi yang jelas akibat dari penyergapan itu, uang untuk konsumsi saksi itu jadi terlambat datang dan persiapan-persiapan jadi terlambat. Itu sedikit banyak berpengaruh pada kesiapan saksi di lapangan," kata Sudirman.

Akan tetapi, perihal kejadian ini, Sudirman mengaku akan menjadikannya catatan penting dalam evaluasi tim di Pilgub Jateng 2018. Untuk tindak lanjut ke ranah hukum, ia mengaku menyerahkannya kepada keputusan partai pengusung.

Sudirman, lebih lanjut, mengaku alasannya baru mengungkapkan kejadian tersebut usai Pilgub Jateng berlangsung lantaran ingin menjaga stabilitas pelaksanaan gelaran politik tersebut.

"Walaupun ada yang mengatakan kalau dilaporkan kalau dibuka bisa menjadi simpati, enggak usahlah. Itu sesuatu yang menurut saya luar biasa, kekerasan yang sangat serius. Tapi sengaja saya simpan ceritanya setelah selesai pilkada supaya tidak mengganggu suasana," kata Sudirman.

Hasil quick count (hitung cepat) yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan LSI Denny JA di Pilgub Jawa Tengah 2018 menyatakan, pasangan Sudirman-Ida Fauziyah kalah dari pasangan Ganjar-Yasin.

Ganjar-Taj Yasin memperoleh suara 58,58 persen (SMRC) dari 100 persen data dan 58,3 persen dari 98,25 persen data menurut LSI Denny JA, disusul Sudirman Said-Ida Fauziyah dengan 41,42 persen (SMRC) dan 41,7 persen (LSI Denny JA).

Baca juga artikel terkait PILGUB JATENG 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri