Menuju konten utama

Sudinkes Jakut: Kandungan Bakteri pada Nasi Kotak PSI Lebihi Batas

Hasil pengujian Labkesda DKI Jakarta menemukan nasi kotak berlogo PSI yang dibagikan di Kampung Beting, Koja, mengandung bakteri Escherichia colli.

Sudinkes Jakut: Kandungan Bakteri pada Nasi Kotak PSI Lebihi Batas
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyampaikan pidato politik awal tahun 2019 yang bertema Politik Akal Sehat, Politik Kaum Muda di Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/1/2019). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dibagikan di Kampung Beting, Kecamatan Koja, Jakarta Utara mengandung bakteri Escherichia colli yang melebihi batas normal.

Temuan bakteri tersebut berdasarkan hasil pengujian Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta terhadap sampel nasi kotak yang diduga menyebabkan 35 warga mengalami muntah dan mual pada Minggu 24 Oktober 2021.

"Makanannya tidak kedaluwarsa tapi tidak higienis," kata Yudi, Rabu (3/11/2021) dilansir dari Antara.

Menurut Yudi, dugaan penyebab kontaminasi bakteri Escherichia colli pada sampel nasi kotak karena pengolahan bahan makanan yang dilakukan juru masak kurang bersih, sehingga tidak menghilangkan kontaminasi bakteri di dalam makanan.

"Kurang bersih dan kurang matang, kan bisa. Karena kurang higienis, maka ada bakteri E coli, jadi bukan karena kedaluwarsa," katanya.

Yudi juga mengklarifikasi pernyataan di sejumlah media massa, yang sebelumnya memberitakan bahwa pengujian sampel nasi kotak PSI dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut dia, petugas BPOM memang mendampingi petugas Puskesmas mendatangi lokasi warga yang keracunan dan pengambilan sampel makanan pada Selasa (26/10) lalu. Selanjutnya, sampel makanan tersebut dibawa petugas Puskesmas ke Labkesda.

Labkesda kemudian mengeluarkan hasil pengujian sampelnya pada 29 Oktober 2021. Dari hasil pemeriksaan, sejumlah sampel dari nasi, telur, buncis, dan selada, oleh Labkesda, terdapat kontaminasi bakteri E coli yang melebihi ambang batas nilai normal.

"Normal misal 1x10', bila lebih dari 1x10' dapat berdampak pada organ pencernaan manusia seperti diare dan muntah-muntah," kata Yudi.

PSI melalui Ketua DPD PSI Jakarta Utara, Darma Utama sebelumnya telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Menurutnya pembagian nasi kotak tersebut adalah bagian dari program Rice Box PSI sejak April lalu.

“Makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021. Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma dalam keterangan tertulis, Senin (25/10/2021).

Darma berdalih PSI tidak membuat nasi kotak tersebut, melainkan melibatkan warung-warung makanan dan UMKM kuliner yang juga terdampak pandemi sebagai penyedia atau pemasok.

"Jadi PSI tidak membuat makanan. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ini dari publik," klaimnya.

Baca juga artikel terkait PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto