tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui akan menggunakan orang asing atau bule untuk mengawasi kualitas proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal itu disampaikan Luhut dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Jumat (9/6/2023).
"Kualitas pekerjaan itu menjadi kunci. Oleh karena itu, saya sudah lapor Pak Presiden, pengawas itu kita dengan terpaksa, dengan segala hormat, kita pakai bule-bule untuk menjaga kualitas. Jadi jangan nanti Istana Presiden itu jadi tapi kualitasnya tidak bagus," kata Luhut dikutip dari Antara.
Sementara itu, dia mengakui sudah mengidentifikasi rencana pengembangan, skema insentif dan model bisnis, hingga status tanah di IKN untuk ditawarkan kepada para investor. Kemudian, Luhut juga mengklaim terus melakukan komunikasi dengan negara-negara yang telah menyampaikan minat untuk ikut membangun IKN seperti UEA, China hingga beberapa negara Timur Tengah.
Lalu, dia juga mengklaim telah dua kali mengunjungi IKN dan turut menawarkan proyek investasi di ibu kota baru kepada sejumlah investor, termasuk dari Singapura.
"Saya sudah pergi ke sana dua kali, melihat ini (IKN) dan kemarin di Singapura kita juga jualan mengenai ini dan mereka sangat antusias mau masuk. Dan kita berharap, bukan berharap, harus, 17 Agustus tahun depan kita bisa acara di sana," imbuhnya.
Luhut menambahkan, faktor lahan dan harganya memiliki peran krusial dalam pengembangan IKN. Oleh karena itu, dia berharap segera ada appraisal (taksiran harga) untuk menghitung harga lahan di IKN.
"Setiap 6 bulan harga tanah itu akan berubah karena infrastruktur yang dibangun semakin berkembang sehingga mereka harus menyesuaikan dengan itu," katanya.
Luhut juga memastikan minat investor untuk pembangunan IKN begitu besar. Bahkan, salah satu pakar pengembang kota asal Shenzen, China, sudah meminta untuk bisa segera masuk. Antusiasme yang tinggi juga ditunjukkan investor Singapura yang ditemui Luhut dalam acara Temasek Ecosperity.
"Kemarin di Singapura, itu mereka apresiasi terhadap ini karena ini adalah green city, green capital pertama di dunia," kata Luhut.
