Menuju konten utama

Subsidi Elpiji 3Kg Disalurkan Tertutup, Orang Miskin Bisa Bertambah

Rencana pemerintah mengubah skema penyaluran elpiji 3kg dengan skema tertutup dikhawatirkan dapat menambah angka kemiskinan.

Subsidi Elpiji 3Kg Disalurkan Tertutup, Orang Miskin Bisa Bertambah
Warga meletakkan KTP, Kartu Keluarga dan nomor antrean di atas tabung saat menunggu kedatangan Elpiji 3 kg di salah satu pangkalan di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (7/11/2019). ANTARA FOTO/Rahmad.

tirto.id - Rencana pemerintah untuk mengubah skema penyaluran elpiji 3kg dengan skema tertutup dikhawatirkan dapat menambah angka kemiskinan.

Sebab, kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rizza Annisa, hal tersebut berpotensi membebani kelas menengah yang berada di sekitar garis kemiskinan.

"Karena belum ada bantuan program untuk middle class income yang rentan miskin agar tidak jatuh kembali miskin," ujarnya dalam Diskusi Indef, Kamis (16/1/2020).

Meski demikian, kata dia, langkah pemerintah untuk mengubah skema penyaluran subsidi elpiji 3kg cukup tepat mendorong program pemerintah tepat sasaran.

Sebab selama ini, skema distribusi terbuka gas subsidi membuat konsumsi bahan bakar tersebut melonjak dan tak tepat sasaran. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, konsumsi tabung elpiji 3 kg terus meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 5,9 persen setiap tahun.

"Karena ditenggarai tidak tepat sasaran, banyak masyarakat mampu yang membeli LPG 3 kg. Sehingga sebenarnya dengan peningkatan harga dianggap lebih fair, win win solution," imbuhnya.

Pengubahan skema penyaluran gas bersubsidi itu sebelumnya disampaikan , Plt. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto.

Tak hanya mengubah skema distribusi menjadi tertutup, pamerintah juga beruncana memanfaatkan teknologi dalam rangka penyaluran bahan bakar tersebut.

Pertama, adalah transfer khusus untuk membeli gas 3 kg yang akan dilakukan saban bulan. Kedua mensyaratkan penjualan gas elpiji hanya yang ke pememegang kartu khusus dari pemerintah.

Agar semakin tepat sasaran, Djoko mengatakan akan ada pula mekanisme yang dapat menghitung pembelian gas suntuk satu keluarga.

Dalam hitung-hitungan Ditjen Migas, kebutuhan masyarakat miskin berada di kisaran 3 tabung per bulan.

Bila pembelian lebih banyak, maka subsidi tak lagi berlaku pada bulan itu atau subsidinya akan dievaluasi. Sementara mereka yang mampu tetap dapat membeli LPG 3 kg, tapi dengan harga lebih tinggi. "Harga pasar," tuturnya, Selasa (14/1/2020) lalu.

Baca juga artikel terkait SUBSIDI LPG 3 KG atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Gilang Ramadhan