Menuju konten utama

Suasana HUT TNI 5 Oktober 1965 Usai G30S

Suasana HUT TNI 5 Oktober 1965 diliputi suasana duka. 6 jenderal TNI AD dimakamkan di Kaliata usai peristiwa Gerakan 30 September.

Suasana HUT TNI 5 Oktober 1965 Usai G30S
tentara mengambil gambar rekannya di depan monumen pancasila sakti yang terdiri dari tujuh patung pahlawan revolusi yang dibunuh anggota pki (partai komunis indonesia) di kompleks monumen pancasila sakti, jakarta, selasa (29/9). untuk mengenang peristiwa gerakan 30 september 1965 oleh pki (g30s/pki) setiap tanggal 1 oktober dirayakan hari kesaktian pancasila. antara foto/hafidz mubarak a/foc/15.

tirto.id - Tanggal 05 Oktober merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Republik Indonesia (TNI) yang diperingati setiap tahun. Berbeda dengan peringatan tahun sebelumnya, pada 5 Oktober 1965 tepatnya saat HUT ke-20 tahun berdirinya TNI justru menjadi salah satu tonggak sejarah di Indonesia.

Pada hari peringatan HUT tersebut, justru diisi dengan upacara pemakaman para pahlawan yang dimakankan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Pahlawan revolusi yang gugur merupakan korban dari Gerakan 30 September (G30), 1 perwira dan 6 jenderal TNI-AD menjadi korban tragedi tersebut.

Sehari sebelum peringatan HUT TNI ke-20 yaitu pada 04 Oktober 1965 telah ditemukan jasad para prajurit di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur tepatnya di sebuah sumur tua.

Kemudian disemayamkan pada 05 Oktober dengan suasana duka bersama panglima TNI yang dipimpin langsung oleh A.H. Nasution yang merupakan salah satu pahlawan yang berhasil selamat dari penculikan dan pembunuhan G30S 1965.

Hari jadi TNI tersebut menjadi saksi kejamnya gerakan G30S yang dibersamai dengan pemakaman para prajurit pahlawan revolusi dengan rasa duka yang mendalam selama upacara peringatan sekaligus upacara pemakaman.

Beberapa pahlawan yang gugur dan disemayamkan dalam peristiwa tersebut antar alain:

- Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima AD/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)

- Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/ Panglima AD Bidang Administrasi)

- Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD Bidang Perencanaan dan Pembinaan)

- Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD Bidang Intelijen)

- Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD Bidang Logistik)

- Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal AD)

- Lettu CZI Pierre Andreas Tandean (Ajudan Jenderal A.H. Nasution)

- Bripka Karel Sadsuit Tubun (Pengawal Kediaman Resmi drJ. Leimena)

Baca juga artikel terkait KESAKTIAN PANCASILA atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Wulandari
Editor: Iswara N Raditya