Menuju konten utama

Studi Kelayakan Proyek Tol Yogyakarta-Bawen Selesai Minggu Depan

Direktur Program Komite Infrastruktur Prioritas, Rainier Haryanto menyatakan studi kelayakan pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen akan selesai minggu depan, sementara itu studi amdal telah selesai dilakukan.

Studi Kelayakan Proyek Tol Yogyakarta-Bawen Selesai Minggu Depan
Ilustrasi. Gerbang tol. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

tirto.id - Proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen hingga saat ini masih dalam proses penyelesaian studi kelayakan dan ditargetkan selesai minggu depan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Proyek tol Yogja-Bawen masih studi, KPPIP memberikan fasilitas. Studinya akhir bulan ini baru selesai konsultasinya. Di dalamnya termasuk penentuan trase (garis tengah jalan), dan semua dokumen-dokumen pra-studi kelayakan,” ujar Direktur Program Komite Infrastruktur Prioritas, Rainier Haryanto kepada Tirto, Jumat (8/12/2017).

Haryanto mengatakan, studi analisa dampak lingkungan (amdal) saat ini telah selesai. Secara UU No.2/2012 tentang Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan demi Kepentingan Umum, setelah ada studi amdal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) meliputi para gubernur harus mengeluarkan izin penetapan lokasi (penlok) dan mulai melakukan sosialisasi.

Intinya dari situ dikeluarkan izin penetapan lokasi. Setelah izin penlok keluar, baru pengadaan lahan bisa dimulai. Prosesnya berdasarkan UU No.2 itu tadi,” terangnya.

Haryanto mengatakan, pekan minggu akan diagendakan pertemuan kembali dengan pemerintah daerah, meliputi Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pertemuan itu untuk melaporkan berbagai studi kelayakan yang telah dilakukan dan mendiskusikan konsep akhir pembangunan proyek (outline bussiness case), termasuk trase yang sudah dipilih.

Kami maunya minggu depan sebelum tutup tahun, selesai. Tapi, kan tergantung dari waktu beliau-beliau,” ucap Haryanto.

Setelah itu pada 2018, mulai memasuki proses tender dan pengadaan barang konstruksi, yang berada diranah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Kementerian Perkejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam tahap ini akan membahas skema penyelesaian pembiayaan (financial closing) yang tidak bisa selesai dalam waktu singkat.

Karena proyek ini kan masuk Proyek Strategis Nasional, ditargetkan pada akhir 2018 paling lambat harus sudah mulai kontruksi, ada pembersihan lahan dan lain-lain,” ungkapnya.

Kemudian, Haryanto menyebutkan bahwa dalam outline proyek tersebut telah mengakomodir keinginan Sultan Hamengku Buwono X, yaitu yang meminta tol Yogyakarta-Bawen dibangun melayang dan sebagian lahannya memakai kawasan di sepanjang aliran Selokan Mataram karena jalur itu merupakan kawasan yang sedikit penduduknya.

Jalan melayang tersebut bertujuan agar tidak mengganggu situs-situs budaya daerah di kawasan kabupaten Sleman.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna juga menyatakan demikian, konsep desain untuk proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen telah sesuai himbauan Sultan. “Rutenya udah dibahas juga, udah disesuaikan. Berdasarkan itu kita menetapkan lokasi,” kata Herry kepada Tirto.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN JALAN TOL atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yandri Daniel Damaledo