Menuju konten utama

Struk ATM Berpotensi Ganggu Kesehatan, Kemenkes: Perlu Diuji Lagi

Kemenkes menilai struk ATM mengandung BPA memang memberi dampak buruk bagi kesehatan manusia dan masih perlu dikaji lebih lanjut.

Struk ATM Berpotensi Ganggu Kesehatan, Kemenkes: Perlu Diuji Lagi
Gedung-kemenkes. FOTO/cpns.kemkes.go.id

tirto.id - Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Imran Agus Nurali mengatakan struk Anjungan Tunai Mandiri (ATM) memang mengandung Bisphenol A (BPA) yang mampu memberikan dampak buruk pada kesehatan manusia.

"Memang ada informasi kertas print dari ATM itu mengandung Bisphenol A, semacam bahan dari plastik. Juga sekarang sudah dianggap bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (17/1/2019).

Kendati begitu, ia menyatakan masih perlu kajian lebih lanjut menyoal bagaimana proses BPA via struk ATM bisa masuk ke dalam tubuh seseorang. Dan untuk melakukan hal tersebut tidaklah mudah.

Untuk sementara waktu, ia mengimbau agar masyarakat perlu tetap waspada dengan tidak terlalu berlama-lama memegang struk ATM tersebut.

"Uji klinis yang tidak mudah saya rasa. Ini peranan lembaga penelitian atau akademisi untuk memfasilitasi. Mudah-mudahan dampaknya nanti ke kebijakan pemerintah terkait penggunaan plastik," lanjutnya.

BPA merupakan bahan yang digunakan untuk mengeraskan plastik sehingga banyak terdapat di perangkat medis, botol air, compact disc, sealant gigi, lapisan makanan, dan minuman kaleng.

Pada 2008, pemberitaan masif tentang BPA membuat penjualan botol minum bebas BPA selalu ludes di pasaran. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) menyatakan beberapa efek negatif BPA, termasuk gangguan hormon.

Sejauh ini, penelitian tentang BPA masih seputar uji coba terhadap hewan. Namun, peneliti menyimpulkan bahan kimia tersebut dapat bertindak menyerupai hormon estrogen sehingga mengganggu kadar hormon normal, menghambat otak, perilaku, serta perkembangan janin, bayi, dan anak-anak.

Kelompok tersebut merupakan objek paling rentan terkena paparan BPA karena tubuh mereka masih berkembang dan belum bisa maksimal menghilangkan zat asing dari sistem tubuh.

“Kanker, jantung, obesitas, diabetes, ADHD disinyalir menjadi risiko lain yang perlu diwaspadai dari BPA,” tulis laman WebMD.

Baca juga artikel terkait BPA atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Maya Saputri