Menuju konten utama

Strategi Lion Air Saat 10 Pesawat Boeing 737 MAX 8 Dilarang Terbang

Lion Air menghentikan penerbangan 10 pesawat Boeing 737 MAX 8 miliknya.

Strategi Lion Air Saat 10 Pesawat Boeing 737 MAX 8 Dilarang Terbang
Ilustrasi--Pesawat Boeing 737-400 ini terpaksa diparkir di Apron Bandara Haluoleo Kendari, Minggu, setelah batal terbang ke Makassar karena kerusakan di bagian bawah sayap pesawat sebelah kiri. ANTARA/Rolex Malaha

tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang pesawat Boeing 737 MAX 8 beroperasi untuk sementara sampai proses investigasi selesai, menyusul jatuhnya dua pesawat jenis ini, yang dioperasikan Lion Air JT610 dan Eithopia Airline.

Kebijakan ini turut membuat Lion Air menghentikan penerbangan 10 pesawat Boeing 737 MAX 8 miliknya. Namun, Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, perusahaannya tetap beroperasi secara normal dan akan mengganti 10 pesawat tersebut dengan armada lain.

"Dengan adanya temporary grounded penerbangan Lion Air tetap beroperasi normal. Lion Air meminimalisir dampak yang timbul agar operasional dapat berjalan dengan baik dan tidak terganggu. Lion Air tetap melayani rute-rute yang selama ini dioperasikan Boeing 737 MAX 8 dengan mengganti menggunakan armada Lion Air lainnya," kata dia dalam keterangannya, Kamis (21/3/2019).

Ia menjelaskan, selama ini Lion Air mengoperasikan berbagai tipe pesawat, terdiri dari 70 Boeing 737-900ER dengan 215 kelas ekonomi, 38 Boeing 737-800NG dengan 189 kelas ekonomi dan tiga Airbus A330-300 dengan 440 kelas ekonomi.

"Kami melakukan berbagai strategi tepat bertujuan agar operasional penerbangan konsisten pada level terbaik, sehingga memberikan dampak positif terhadap tingkat ketepatan waktu penerbangan on time performance/OTP," jelas dia.

Ia menjelaskan, tingkat ketepatan waktu penerbangan Lion Air selama dua minggu di Maret 2019 rata-rata OTP 88,24 persen. Dalam upaya mempertahankan tingkat ketepatan waktu serta menjawab pergerakan penumpang, Lion Air melaksanakan koordinasi intensif guna memastikan kelancaran operasional penerbangan setiap hari.

Selain itu, Lion Air juga mengoptimalkan pesawat dengan menjalankan rotasi atau pergerakan pesawat disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, tingkat keterisian penumpang (demand) dan lainnya.

"Lion Air menggunakan sistem yang terstruktur dan koordinasi yang berkesinambungan antara perawatan pesawat, tim operasional serta keputusan yang cepat dalam menentukan rotasi baru apabila ada hambatan yang terjadi di lapangan guna mengurai dampak keterlambatan penerbangan," jelas dia.

Baca juga artikel terkait BOEING 737 MAX 8 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto