Menuju konten utama

Strategi Allianz untuk Jaga Kepatuhan Karyawan di Masa Pandemi

Komitmen Allianz Indonesia untuk menjaga integritas dan kepatuhan karyawan dalam menjalani aktivitas di masa pandemi.

Allianz Indonesia baru-baru ini berpartisipasi dalam acara Integrity Talks – Perilaku Kepatuhan: Dilema Etika Baru Di Era COVID-19 yang diadakan oleh Alliance for Integrity. foto/Allianz/Rilis

tirto.id - Pemerintah Republik Indonesia telah menerapkan berbagai macam kebijakan termasuk kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sebagai upaya untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Salah satu dampaknya adalah penerapan kebijakan Work From Home (WFH) oleh banyak institusi.

Terkait kebijakan tersebut terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaannya, salah satunya adalah bagaimana perusahaan tetap dapat memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan kode etik tetap dapat ditegakkan tanpa kehadiran fisik dan ditengah perubahan proses yang secara massive dilakukan secara digital.

Allianz Indonesia baru-baru ini berpartisipasi dalam acara Integrity Talks – Perilaku Kepatuhan: Dilema Etika Baru Di Era COVID-19 yang diadakan oleh Alliance for Integrity, suatu lembaga yang bergerak menggalang inisiatif dan tindakan bersama dari pelaku usaha baik dari sektor swasta, pemerintah dan masyarakat sipil untuk mendorong transparansi dan integritas dalam sistem perekonomian.

Lembaga ini melihat adanya fenomena dilema etika baru dimana terdapat kecenderungan perilaku yang tidak sesuai dengan kode etik yang terjadi di masa Pandemi.

Hal ini timbul dari perasaan takut, tertekan dan putus asa terkait perubahan pola, cara dan tempat kerja serta peningkatan kebutuhan yang secara massive dipaksa untuk berubah akibat Pandemi.

Sementara di lain pihak, karyawan tetap dituntut untuk tetap selalu menjaga integritas dan transparansi untuk mencegah peluang terjadinya tindakan korupsi secara luas serta tindakan kejahatan lainnya.

Hasinah Jusuf, Direktur Legal & Compliance Allianz Life Indonesia, hadir dalam acara tersebut sebagai salah satu pembicara (mewakili pelaku bisnis), membahas pandangan Allianz Indonesia terkait fenomena yang terjadi serta berbagi best practice yang diterapkan Allianz Indonesia dalam memastikan ditegakkannya integritas dan kepatuhan oleh seluruh pemangku kepentingan ditengah kondisi pandemi.

“Penerapan Integritas dan kepatuhan Allianz Indonesia tetap secara konsisten dijalankan dalam setiap proses bisnis yang ada, tidak terkecuali dalam era pandemi,” kata Hasinah, dalam rilis yang diterima Tirto, Jumat (5/3).

Hal dasar yang menjadi titik berat keberhasilan penerapan dan pelaksanaan kode etik adalah dengan membangun company values serta memastikan para pemangku kepentingan memahami dan menjalankan values tersebut.

Allianz Indonesia memiliki 3 values sebagai bagian dari corporate culture perusahaan (TRUST, CARE, EAZY) di mana values ini yang menjadi pedoman dan pendorong utama bagi seluruh karyawan, tenaga pemasar, pemegang saham dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dan diwujudkan dalam bentuk tindakan dan perilaku yang konsisten setiap harinya. Sampai saat ini 95% karyawan Allianz Indonesia menjalankan WFH.

Keberhasilan pelaksanaan kebijakan WFH yang dijalankan oleh Allianz Indonesia, dengan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku dengan pencapaian yang luar biasa sangat baik, pada saat pandemi merupakan bentuk nyata perwujudan pelaksanaan 3 values di atas.

“ Karyawan dapat dipercaya dan bertanggung jawab dalam berperilaku, termasuk untuk melaksanakan kewajibannya dengan baik meskipun tidak lagi hadir secara fisik serta diawasi secara langsung dan seluruh interaksi harus dilakukan dalam bentuk digital,” jelas Hasinah lebih lanjut.

Sebagai bagian dari upaya dalam mengatasi dilema etika di tengah kondisi pandemi, Manajemen Allianz Indonesia memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan values yang ada pada corporate culture serta menerapkan pedoman perilaku (Code of Conduct) dari Allianz Group sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari untuk seluruh pemangku kepentingan, berlaku baik WFH maupun yang masih harus bekerja di kantor.

Untuk senantiasa memupuk pemahaman yang sejalan serta memastikan penerapan pemahaman tersebut secara konsisten, berbagai inisiatif telah dilakukan oleh Perusahaan antara lain:

(i) Keterlibatan dan komitmen perwakilan dari Senior Manajemen setiap tahunnya untuk menjadi Value Ambassador dengan program dan action plan yang terstruktur.

(ii) Penerapan Culture Transformation Virtual Training dengan memperkenalkan Allianz Voyager sebagai culture transformation icon yang mewakili values Perusahaan, program ini merupakan bentuk keterlibatan nyata dari seluruh karyawan dimana setiap orang adalah bagian dari Allianz Voyager dan memiliki misi untuk saling melengkapi dalam menjalankan setiap pekerjaannya.

(iii) Pelaksanaan Mandatory Online Training Code of Conduct yang didukung oleh Manajemen Allianz Indonesia dan dilaksanakan secara tahunan serta wajib diikuti setiap pemangku kepentingan di Allianz Indonesia, (iv) penyampaian berbagai campaign dan aktivitas value awareness melalui berbagai kanal komunikasi internal.

Hal lain yang juga menjadi sangat penting untuk dilakukan selama masa pandemi adalah membangun dan menjaga komunikasi yang transparan dan efektif.

Terkait hal tersebut berbagai inisiatif juga telah dilakukan oleh manajemen Allianz Indonesia dalam rangka meningkatkan dan menjaga engagement dengan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya, antara lain melalui weekly atau daily huddle meeting, pelaksanaan Virtual Town Hall setiap bulan untuk memberikan update pencapaian Perusahaan, program ‘Coffee with CXO’ dimana Senior Manajemen Allianz Indonesia melakukan virtual dialog secara rutin dengan seluruh karyawan dalam suasana casual serta grup kecil.

Perusahaan juga memahami sepenuhnya bahwa kondisi bekerja dari rumah bukanlah kondisi yang mudah di mana karyawan diharapkan menjalankan peran secara simultan sebagai karyawan, anggota keluarga dan bagian dari lingkungan rumah.

Oleh karena itu perubahan paradigma result orientation menjadi lebih efektif dan nyata dibanding kehadiran karyawan yang hanya didasarkan pada jam operasional kantor.

Untuk karyawan dapat tetap bekerja secara produktif dan menjaga kesehatan secara fisik dan mental, perusahaan memberikan berbagai dukungan, mulai dari pembagian healthy kit, tunjangan paket internet, biaya transportasi taksi pulang pergi bagi karyawan apabila mesti datang ke kantor sehingga karyawan tidak perlu menggunakan publik transport.

Perusahaan juga menyediakan layanan psikolog profesional untuk berkonsultasi tentang permasalahan pribadi yang dialami selama WFH serta disediakannya hub office sehingga karyawan dapat bekerja diareanya tanpa perlu ke kantor pusat.

Menurut Hasinah, praktik terbaik yang juga selanjutnya menjadi budaya baru dalam kondisi Pandemi dan WFH ini adalah meningkatnya kesadaran green environment dimana karyawan dipaksa untuk bekerja secara digital dan paperless.

“Peningkatan pemanfaatan teknologi digital (dengan tingkat keamanan (IT Security) yang baik) dalam kegiatan perusahaan dalam masa Pandemi juga menghasilkan hasil lebih maksimal, baik untuk keperluan pekerjaan, proses maupun penjualan produk serta layanan kepada nasabah. Pemanfaat teknologi digital secara massive ini juga membantu tercapainya strategi Perusahaan untuk dapat melindungi lebih banyak lagi masyarakat Indonesia (to insure more people),” tutup Hasinah.

Baca juga artikel terkait ALLIANZ

tirto.id - Marketing
Sumber: pers rilis
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH